Siapa Teddy Rahman Dimata Gustianto, Coba Simak Dulu Biar Jangan Gagal Paham!
Teddy - Gustianto bersama DPD Terpilih--
SELUMA- Mendampingi Bupati SELUMA Erwin Octavian sejak dilantik 26 Februari 2020 hingga saat ini memiliki pengalaman dan pelajaran baru bagi wakil Bupati SELUMA H. Gustianto.
Sama-sama berjuang pada Pilkada 2019 lalu, di Pilkada 2024 ini dirinya terpaksa meninggalkan Erwin Octavian. Maju sebagai wakil bupati Seluma mendampingi Teddy Rahman.
Menurut H. Gustianto, bukan tanpa alasan dirinya memilih mendampingi Teddy Rahman pada Pilkada 2024 ini. Banyak pertimbangan dan juga masukan hingga akhirnya dirinya memutuskan maju bersama Teddy Rahman.
"Teddy Rahman ini orangnya komitmen dan tahu cara menghargai. Ini salah satu alasan yang membuat saya memilih mendampingi Teddy Rahman di Pilkada 2024 ini,"kata H. Gustianto.
Selain itu lanjut H. Gustianto, Teddy Rahman memiliki jaringan yang kuat di kanca nasional dan juga internasional. Sosok seperti ini sangat dibutuhkan Kabupaten Seluma untuk menarik anggaran masuk ke APBD Seluma.
Ditambah lagi dengan ilmu dan pengalaman yang dimiliki Teddy Rahman, H. Gustianto meyakini Kabupaten Seluma akan maju jika dipimpin oleh Teddy Rahman.
"Di era kepemimpinan Pak Erwin Octavian dan saya, pembangunan memang mulai terlihat. Tapi banyak yang dikorbankan di sini, anggaran di OPD banyak dipangkas. Sehingga banyak program yang pro masyarakat tidak dapat dilaksanakan," ungkap H. Gustianto.
BACA JUGA:Mengapa Harus Brio Matic? Sederhana Saja, Karena Situasi Lalu Lintas di Kota Besar Kian Padat
BACA JUGA:Kisah Teladan Nabi Sulaiman AS Yang Amat Bijaksana Part Lima
Ini terjadi ucap Gustianto, karena minimnya APBD yang nilainya di bawah Rp 1 triliun. Sehingga jika kondisi ini terus dibiarkan, Kabupaten Seluma lama akan maju. OPD bekerja seadanya, karena tidak adanya anggaran untuk melaksanakan program.
"Saya yakin kondisi ini akan berubah 180 derajat, saat Teddy Rahman yang memimpin. APBD akan naik, dengan kucuran dana pusat yang mengalir. Dan OPD dapat bekerja maksimal, dengan ketersediaan anggaran yang cukup," jelas H. Gustianto.
Seluma butuh gebrakan untuk dapat merubah pola pembangunan yang pro masyarakat kata H. Gustianto. Gebrakan yang dimaksud adalah untuk merubah tatanan, birokrasi dan hirarki yang pro masyarakat. Bukan pro ke satu golongan.(ndo)
Sumber: