Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan

Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan

Bank Mandiri Economic--

 

 

JAKARTA, Radarseluma.Idway.Id, - Dalam sidang Paripurna DPR RI dalam rangka penyampaian RAPBN 2025 pada tanggal 16 Agustus 2024 lalu, pemerintah mengumumkan kerangka APBN 2025 dan fokus kebijakan ke depan.

Fokus APBN dalam jangka pendek adalah untuk mendukung keberlanjutan program-program prioritas yang telah berjalan di bidang pendidikan, kesehatan, penanggulangan kemiskinan, serta percepatan investasi, transformasi ekonomi hijau, dan pengurangan kesenjangan antar wilayah.

Dalam jangka panjang, fokus kebijakan utama akan bergeser pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, pencapaian kemandirian pangan dan energi, serta mendorong output ekonomi yang bernilai tambah tinggi melalui kebijakan hilirisasi.

 

BACA JUGA:Serempet Pejalan Kali, Pengendara Scoopy Hantam Truk Hino di Niur Seluma

BACA JUGA:5 Saksi Diperiksa, Penyelidikan Dugaan Pencurian TBS Kebun Milik Anggota TNI Seluma Dilidik

 

Asumsi makroekonomi dalam APBN 2025 lebih optimis, namun konservatif terhadap variabel pasar.

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 sebesar 5,2% yoy, stabil dari target pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2024 yang juga sebesar 5,2% yoy. Asumsi pertumbuhan ekonomi tersebut lebih optimis dibandingkan dengan perkiraan konsensus untuk tahun 2025 sebesar 5,1% yoy.

 

Defisit fiskal tetap terjaga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Pemerintah menargetkan defisit fiskal pada APBN 2025 sebesar 2,53% terhadap PDB, lebih tinggi dari target defisit fiskal pada APBN 2024 sebesar 2,23%, namun lebih rendah dari proyeksi defisit fiskal 2024 terbaru dari Kementerian Keuangan sebesar 2,70% terhadap PDB.

Sumber: