Upaya Petani Sawit Bayar Kredit, Terganjal Buah Sawit Ngetrek, Kredit Petani Sawit Bermasalah

Upaya Petani Sawit Bayar Kredit, Terganjal Buah Sawit Ngetrek, Kredit Petani Sawit Bermasalah

Walau harga sawit naik, namun buahnya tidak ada--

 

BENGKULU, Radarseluma.Disway.Id - Kondisi ekonomi petani sawit di provinsi BENGKULU sedang tidak baik-baik saja. Harga Sawit yang sudah mencapai 2500 di tingkat RAM, ternyata tidak membantu perekonomian petani sawit di BENGKULU

Ini akibat buah sawit petani di Bengkulu ngetrek atau tak ada buah. Bayangkan, dalam 4 ha lahan sawit petani hanya bisa dapat 400 sampai 500 kg sekali panen. Sehingga petani hanya mendapat 1 juta sampai 1,5 juta  dalam sekali panen. Dipotong lagi upah panennya.

BACA JUGA: Upaya Penagihan Dalam Kredit Macet Terjadi, Konsumen Tak Ada Niat Baik, Untuk Kesehatan Perusahaan

BACA JUGA:Agustus 2024, BSI Punya Program Diskon Hingga 1 Juta

 

Akibatnya, banyak kredit atau pinjaman para petani sawit di bank akan terdampak. ''Iya, saya sedang pusing. Tiap bulan harus bayar kredit 2,5 juta. Sementara hasil dari panen sawit tidak lagi mencukupi. Untuk kebutuhan hidup saja tidak cukup. Kalau bisa ada kebijakan relaksasi dari bank. Kami bukan tidak ingin bayar, namun kondisinya sudah begini,''ujar Pasaribu warga Seluma yang memiliki sekitar 5 ha kebun sawit.

Demikian juga disampaikan Gunawan, pemanen sawit di Seluma. Akibat kondisi ini, sudah banyak kebun sawit tak ada buah. ''Jadi pemilih sawit ada yang meminta panen 3 minggu sekali. Jadi kami tukang panen ini sekarang kesushan. Tidak ada yang mau dipanen. Keadaan ini membuat kehidupan kami susah. Pinjaman kami juga terdampak,''jelasnya. 

 

 Fenomena turunnya pendapatan hasil perkebunan Kelapa Sawit, ternyata bukan dirasakan beberapa petani saja. Namun masalah sepinya tandan buah sawit yang disebabkan musim panas hampir dirasakan oleh semua Petani di Kabupaten Seluma. Imbasnya putaran ekonomi kini menjadi sulit baik itu di kalangan petani sawit dan perputaran di toke.

 

Harus salah seorang petani sawit di Kecamatan Seluma Barat menuturkan, kejadian sepinya buah sawit ini memang sering terjadi namun sejak 2023 lalu sampai saat ini, saat ini yang paling parah, Jumat (9/8).

 

" Asli trek parah ini, kebun saya hanya dapat 12 tandan panen beberapa hari lalu padahal untuk normalnya bisa sampai 45 tandan sawit. Untuk timbangan hanya 320 kg, memang harga naik tapi kalau sawit seperti ini sama saja bohong" keluhnya.

Sumber: