Australia Minta Warganya Keluar dari Lebanon, Indonesia Minta Tunda Kujungi Lebanon

Australia Minta Warganya Keluar dari Lebanon, Indonesia Minta Tunda Kujungi Lebanon

Pemakaman Komandan Militer Hizbullah yang tewas dalam serangan udara Israel--

Iran diketahui sudah bersumpah untuk melakukan pembalasan 'keras' terhadap Israel yang disalahkan atas kematian Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada hari Rabu (31/7). Hizbullah yang berbasis di Lebanon dan didukung Iran dikhawatirkan memainkan peran besar dalam pembalasan semacam itu. Hal itu diprediksi dapat memicu tanggapan serius Israel.

 

Hizbullah telah meluncurkan puluhan roket ke kota Beit Hillel di Israel utara pada Minggu sekitar pukul 00.25 waktu setempat. Rekaman yang diunggah di media sosial menunjukkan sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel mencegat roket tersebut.

 

Tidak ada laporan korban jiwa atas serangan itu. Kedutaan Besar AS mengatakan mereka yang memilih untuk tinggal di Lebanon harus 'mempersiapkan rencana darurat' dan bersiap untuk 'berlindung di tempat untuk jangka waktu yang lama'.

 

 

Pentagon mengatakan pihaknya mengerahkan kapal perang dan jet tempur tambahan ke wilayah tersebut untuk membantu mempertahankan Israel dari kemungkinan serangan oleh Iran dan proksinya.

 

BACA JUGA:Amerika, Arab Saudi Serta Perancis Minta Warganya Tinggalkan Lebanon

BACA JUGA:Soal Cabup Seluma, PDI Perjuangan Lakukan Survei Kedua

 

Inggris

Inggris menyatakan akan mengirim personel militer tambahan, staf konsuler, dan pejabat pasukan perbatasan untuk membantu evakuasi. Inggris juga mendesak warga negaranya meninggalkan Lebanon saat penerbangan komersial masih beroperasi.

 

Sumber: