Tenun Seluma Dipamerkan di Jenewa Swiss

Tenun Seluma Dipamerkan di Jenewa Swiss

Tenun Bumpak Khas Seluma Telah Dipamerkan di Jenewa Swiss--

 

PEMATANG AUR, radarseluma.disway.id - Tenun khas Kabupaten Seluma yaitu Tenun Bumpak baru-baru ini dipamerkan di Jenewa Swiss dalam kegiatan Pameran Indikasi Geografis Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia WIPO. Ini merupakan suatu kebanggan bagi Kabupaten Seluma merupakan validasi bahwa Tenun Bumpak adalah Tenun khas Seluma yang juga sudah didaftarkan sebagai Indeks Geografi. 

Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Almidian Saleh membenarkan hal tersebut dan diharapkannya dengan capaian ini generasi muda lebih tertarik untuk mulai belajar dan melestarikan tenun Bumpak. Tidak hanya itu diharapkannya juga capaian ini dapat meningkatkan pendapatan UMKM yang bergerak di kerajinan tenun Bumpak. "Ya betul, tenun khas Seluma yang belum lama ini sudah terdaftar sebagai kekayaan intelektual dipamerkan di Jenewa Swiss," kata Almidian, kemarin (15/7).

Sementara itu dilansir dari website Kemenkum HAM, ada beberapa Indeks Geografi dari Provinsi Bengkulu seperti Batik Besurek, Kopi Robusta Kepahiang, Kopi Robusta Rejang Lebong, Jeruk Kalamansi Bengkulu Tengah, dan Tenun Bumpak Seluma turut serta dipamerkan dan diperkenalkan pada Sidang Majelis Umum ke-65 Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO) di Jenewa, Swiss. Produk Indikasi Geografis dari Provinsi Bengkulu ini dipamerkan bersama 135 produk indikasi geografis lokal lainnya dari berbagai wilayah Indonesia. Berbagai produk yang dipamerkan meliputi kopi, produk perkebunan, rempah, kerajinan tangan, hingga perikanan dan kelautan.

BACA JUGA:Kodam II Sriwijaya Rehab 5 Rumah di Seluma

BACA JUGA:Higgs Domino Global Termasuk Game Judi?

Delegasi Indonesia dengan bangga memamerkan kekayaan budaya dan kearifan lokal di hadapan para delegasi dari berbagai negara anggota WIPO. Produk-produk tersebut tidak hanya merefleksikan keanekaragaman alam Indonesia, tetapi juga nilai-nilai tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Produk indikasi geografis ini merupakan bukti nyata dari kerja keras petani dan pengrajin lokal, serta komitmen pemerintah dalam mempromosikan dan melindungi kekayaan intelektual Indonesia. 

Pameran ini akan berlangsung pada 9-17 Juli 2024 di Lobby WIPO Saloon Apollon dengan tema komoditas yang berbeda setiap harinya.(adt)

 

Sumber: