CME-ID Ingatkan Bahaya, Rasio Utang Tinggi dapat Picu Inflasi dan Lemahkan Ekonomi
--
Jakarta, Radarseluma.Disway.Id, Publik Indonesia dikejutkan dengan wacana presiden terpilih Prabowo Subianto untuk meningkatkan rasio utang pemerintah ke tingkat tertinggi dalam dua dasawarsa terakhir. Dikabarkan, presiden terpilih berencana meningkatkan rasio utang sebesar 2 poin persentase setiap tahun selama lima tahun ke depan.
Ini akan membawa rasio utang terhadap PDB (Pendapatan Domestik Bruto) dari saat ini 39% menjadi hampir 50% pada akhir periode kepresidenannya. Meski kemudian dibantah,
BACA JUGA: Terpidana Korupsi, Mantan Kalak BPBD Seluma Mirin Ajib, Belum Kembalikan Mobnas
BACA JUGA:Mitsubishi Pajero Sport 2024 Mobil SUV Handal Berteknologi Tinggi Fitur Sistem Otomatis Terbaru
wacana ini sontak menimbulkan kekhawatiran tentang keuangan Indonesia karena sebelumnya, Presiden Joko Widodo meyakinkan para investor dan masyarakat akan keberlanjutan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) senilai $32 miliar.
Memang, dalam beberapa tahun terakhir, defisit anggaran telah secara signifikan meningkatkan rasio utang terhadap PDB Indonesia, dari yang semula berada di bawah 25% pada tahun 2013 dan sekitar 30% sebelum pandemi, melonjak menjadi 39,7% pada tahun 2020 dan 41,1% pada tahun 2021. Rasio utang terhadap PBD saat ini berada di kisaran 39%.
Sumber: