Fisipol UGM Meminta Maaf ke Rakyat, Minta Pratikno dan Ari Dwipayana 'Pulang'

  Fisipol UGM Meminta Maaf ke Rakyat, Minta Pratikno dan Ari Dwipayana 'Pulang'

Fisipol UGM meminta maaf ke rakyat--

Dikatakannya,  yang lebih disayangkan terdapat civitas akademika DPP yang berada di pusaran kekuasaan tersebut.

 

 

Ditambahkan Rubiansyah, sudah 20 tahun lebih sejak adanya demokrasi di Indonesia, hari ini demokrasi di Indonesia justru mengalami kemerosotan.

 

"Hari ini di tengah perhelatan Pemilu 2024, kita menyaksikan demokrasi sedang menuju ambang kematiannya. Rakyat disuguhi serangkaian tindakan pengangkangan etik," ujar dia.

 

 

BACA JUGA: 40 Pejabat Pemkab Bengkulu Selatan Dimutasi, Jelang 2 Hari Pencoblosan

 

Menurut Rubiansyah, kemerosotan demokrasi ini disebabkan oleh banyak aktor. Dia bilang Pratikno dan Ari turut menjadi pihak yang bertanggung jawab terhadap rusaknya demokrasi.

 

"Setelah gelombang petisi universitas-universitas, kita merasakan ada sebuah konflik yang sublim antara akademisi dan rezim. Dan sayangnya ada civitas akademika kami juga yang ada di pusaran konflik itu," ucap dia.

 

"Ini bukan kesalahan Pak Tik dan Mas Ari semata. Namun, biar bagaimanapun kami menyadari, dua guru kami telah menjadi bagian dari persoalan bangsa," lanjutnya.

Sumber: