Gara-Gara Ayam dan Cinta di Tolak, Satu Keluarga di Bunuh! Begini Kronologinya
Pembunuhan Satu Keluarga Oleh Pelajar Perihal Ayam dan Cinta di Tolak--
Risma di kenal memiliki paras yang cantik, sopan dan sangat baik, hanya itulah yang di ketahui mengenai Risma, dan untuk Junaidi sendiri merupakan remaja kelahiran Balikpapan 27 Februari 2006 yang berarti tinggal hitung hari lagi maka akan berganti usia, di ktp dia terdaftar menjadi warga Babulo Laut, Rt 18, Kecamatan Babulo Prajam Utara, yang tinggal nya samping rumah Waluyo.
Menurut para warga yang satu RT dengan Junaidi mengatakan bahwa Junaidi di rumahnya tinggal dengan kakaknya yang merupakan anak SMK kelas 3 namun informasi itu masih juga belum resmi di karenakan pengakuan dari para pelajar kemungkinan dia bersekolah di sekolah SMK Muhamadiah.
Menurut keterangan kakak Waluyo bernama siswoyo di mengatakn bahwa Junaidi menaruh pada Risma atau anak tertua dari pak Waluyo, bahkan beberapa sumber mengatakan bahwa mereka pernah berpacaran namun entah b enar atau tidaknya yang pastinya cinta Junaidi di tolak Risma sehinga membuat JUnaidi sakit hati.
BACA JUGA:Ada 2 Kripto Baru, Sui (SUI) dan MANTRA (OM) Listing di INDODAX
BACA JUGA:Pentingnya Pemilihan Oli yang Tepat untuk Mobil Xenia, Simak Seberapa Pentingnya!
Lain juga dengan yang di katakan adiknya Waluyo, dimana dia mengatakan bahwa Risma dan Junaidi tidak pernah menjalin hubungan dia tahu di karenakan Risma sangat terbuka pada dirinya sehingga jika Risma menjalin hubungan dengan Junaidi maka dia akan tahu, selain itu juga Junaidi adalah sosok laki-laki apa bila di tegur dia hanya diam bahkan jarang sekali berintekgrasi dengan warga.
Kembali dengan fakta mengenai kejadian yang menimpa keluarga Pak Waluyo, di mana saat itu Junaidi mengambil parang ke rumahnya yang di ketahui bahwa parang yang Junaidi ambil tidak mengunakan gagang dan panjangnya 65 cm, pas pukul 23:30 Junaidi sudah sampai di depan rumah Waluyo, Junaidipun mematikan listrik lalu Junaidi masuk ke dalam rumah, kala itu Waluyo baru pulang dari rumah orang tuanya dan mungkin saat melihat rumahnya sangat gelap dia bingung namun Waluyo tidak sadar bahwa bahaya telah menunggu dirinya di dalam rumahnya, ketika Waluyo sudah masuk ke dalam rumah saat itulah Junaidi langsung meyerangnya, istri Waluyo saat itu tenggah tidur terbangun di karenkan suara gadu kemudian istrio pak Waluyo pun menjadi target Junaidi selanjjutnya dan di susul dua anak di dalam kamar dan yang terakhir adalah riska.
Meskipun seisi rumah sudah tumbang, aksi Junaidi belum juga henti, di mana Junaidi masuk ke dalam kamar Sri Winarsi lalu melakukan perbuatan yang keji, setelah itu masuk ke dalam kamar Risma dan teryata Junaidi melakukan hal yang sama meskipun mereka sudah tidak bernyawa.
Namun setelah Junaidi melakukan aksinya dia lalu mengambil 3 buah Handphone sebelum pulang dan uang 300 Rp, sesampainya di rumah Junaidi langsung mengantikan bajunya dan mengatakan ke kakaknya bahwa kita harus cepat lapor Rt atas kejadian yang telah terjadi di rumahnya pak Waluyo, lalu pak RT menelpon Polisi.
BACA JUGA:Tips Merawat Tanaman Seledri Agar Tumbuh Subur
BACA JUGA:Pemilik Honda Jazz Harus Tahu! Memilih Oli Terbaik untuk Honda Jazz!
Dan ketika di mintai keterangan kepada Junaidi, Junaidi pun menjelaskan bahwa dia melihat ada 10 orang yang masuk ke rumahnya pak Waluyo, akan tetapi polisi lebih mencurigai Junaidi di karenakan keterangan sangatlah diteal, dan beberapa informasi yang tidak konsisten seperti di buat-buat.
Di mana salah satu pengakuan Junaidi dirinya pernah melawan mereka, namun yang membuat aneh para polisi ialah JUnaidi tampak tidak apa-apa sementara di dalam rumah tersebut telah tumbang.
Meskipun polisi masih curiga dengan Junaidi tetapi Junaidi masih di anggap saksi, sehingga ketika polisi mencari barang bukti termasuk mengeledah rumah Junaidi di temukanlah parang yang di gunakan dan kaos yang berumuran warna merah dan dari situlah polisi meyatakan bahwa Junaidilah pelakunya.
Sumber: