Kehadiran AI, Paksa Jurnalis lebih Kreatif! Jika Tidak Terancam Ditinggal

Kehadiran AI, Paksa Jurnalis lebih Kreatif! Jika Tidak Terancam Ditinggal

Jeffri Ginting, GM Radar Seluma--

 

 

Radar Seluma.Disway.id, - Kecerdasan buatan (AI) telah mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. AI telah mengubah cara kita bekerja dan berinteraksi dengan teknologi, dan bidang jurnalistik bukanlah pengecualian. Meskipun AI dapat memberikan banyak manfaat dalam hal pengumpulan dan analisis data, kehadiran AI juga menimbulkan kekhawatiran terkait masa depan pekerjaan jurnalis.

 

BACA JUGA:5 Foto Aura Paramitha, yang Membuat Panas Dingin..Bisa Didownload!

BACA JUGA:6 Bidang Pekerjaan Ini, Terancam oleh Kecerdasan Buatan (AI)

 

Dikatakan GM Radar Seluma, Jeffri Ginting, SE, salah satu area di mana AI dapat mengancam pekerjaan jurnalis adalah dalam pengumpulan dan analisis data. AI dapat mengumpulkan dan menganalisis data dengan kecepatan yang jauh melebihi kemampuan manusia.

Dikatakannya, AI dapat memantau berbagai sumber berita, mengidentifikasi tren, dan menyusun laporan secara otomatis. Hal ini dapat mengurangi kebutuhan akan pekerjaan jurnalis dalam hal pengumpulan dan analisis data.

 

Ditambahkannya, AI juga dapat menghasilkan konten berita secara otomatis. Dengan menggunakan teknologi Natural Language Generation (NLG), AI dapat menghasilkan artikel berita berdasarkan data yang telah dikumpulkan.

AI dapat menggabungkan fakta-fakta dan menyusun cerita yang dapat dipublikasikan secara langsung. Meskipun ini dapat meningkatkan efisiensi dalam penghasilan konten, hal ini juga menimbulkan pertanyaan tentang kualitas dan keaslian konten yang dihasilkan oleh AI.

 

Kedepannya, AI juga dapat memengaruhi model bisnis media. Dengan kemampuan AI untuk menyediakan konten secara cepat dan otomatis, model bisnis berlangganan dan iklan dapat berubah. AI dapat menghadirkan alternatif seperti konten berlangganan yang disesuaikan dengan preferensi pembaca atau iklan yang ditargetkan dengan lebih akurat. Hal ini dapat mengubah cara media menghasilkan pendapatan, yang pada akhirnya dapat berdampak pada pekerjaan jurnalis.

Sumber: