Turun Harga, Pengerajin Bata Merah bengkulu Selatan Merugi
Pengusaha Batu Bata Merah--
BENGKULU SELATAN Radar Seluma.Disway.Id - Nasib pengrajin bata merah kurun lima bulan ini merugi. Ini bukan tanpa sebab, harga jual turun mencapai 60 persen. Semakin menurunnya penjualan bata merah disebabkan menurunnya permintaan pemborong bangun gedung. "Harga jual bata merah hingga saat ini berada di kisaran Rp 230-300 rupia per satu bata. Dulu penjualan mencapai Rp 500 rupia lebih per satu bata," ungkap Riko (37) pengusaha bata mera warga Sekunyit, desa Pagar Dewa kota Manna.
BACA JUGA:Mobil Mewah Bugatti Kendaran Mewah dengan Fitur Canggih Dilengkapi Aksesoris, Unitnya Terbatas
Riko menambahkan, belakangan ini barang jualan bata mera sangat sepi pembeli. Bahkan pernah suatu kali mengendap di lokasi pembuatan bata merah hingga sebulan karena tak ada yang beli. Biasanya, adalah konsumen adalah pemborong dan perseorangan. "Kalau lagi sepi orderan tidak dipungkiri pengusaha bata tidak cerah," gumam Riko.
BACA JUGA:Batik Sekundang Bengkulu Selatan Trend Fashion Masa Kini
Selain bata murah, pengusaha bata kesulitan air pada saat dilanda musim kemarau saat ini. Para perajin batu bata tidak bisa produksi secara maksimal karena sulitnya mendapatkan air untuk mengolah tanah liat yang mana menjadi bahan utama pembuatan batu bata merah. Omzet pendapatan ikut serta mengalami penurunan dratis.
Hal senada diutarakan Jun (48) pengerajin bata merah warga Desa Pagar Dewa mengaku telah 10 tahun menjadi perajin bata merah, mengakui mengalami kesulitan pengelolaan bata merah dan menggapai air untuk digunakan mengolah tanah, dan akhirnya terpaksa mengurangi hasil produksi. "Bila dibandingkan dengan musim penghujan bisa memproduksi bata merah secara maksimal karena kondisi air yang gampang dan pengolahan tanah yang mudah karena terkena air hujan. Namun sebaliknya, musim kemarau ini sumur sudah kering, airnya terpaksa beli, dan tentunya harus mengeluarkan modal tambahan lagi," keluh Jun.(yes)
Sumber: