Woow...!! Wanita Suku Hamar di Etopia, Rela Dicambuk untuk Buktikan Cintanya pada Kekasih
Wanita di Hamar Etopia--
Radar Seluma.Disway.id -Ada-ada saja Tradisi yang aneh bahkan sangat berbahaya namun demikian meskipun sangat berbahaya Suku Hamar Ethiopia memiliki tradisi yang ekstrem yang mana wanita Suku Hamar untuk membuktikan rasa cinta dan kasih sayangnya terhadap kekasih pujaan hatinya rela di cambuk berkali-kali oleh kekasih hingga berdarah-darah hal tersebut bagian prosesi atau adat yang harus dilaksanakan sebelum nikah atau istilah nya ritual pranikah untuk mengetahui sejauh mana si wanita bisa sabar dengan ujian tersebut, jika wanita tersebut berhasil sabar dan kuat dengan ritual tersebut barulah wanita tersebut bisa menikah dengan pria pujaan hatinya.
Suku Hamar mendiami Lembah Omo di ujung barat daya Ethopia masih hidup dengan nilai tradisional yang kental. Berbagai ritual adat termasuk yang ekstrem masih mereka jaga dengan baik termasuk mencambuk wanita.
Sementara sang pria pun sebelum pernikahan misalnya, pria suku Hamar juga menjalani prosesi yang lain yaitu harus mampu melompati hewan ternak seperti sapi atau banteng sebanyak tiga ekor sekaligus namun sebelum melompati hewan tersebut pria suku Hamat tersebut harus mencambuk punggung wanita pilihannya yang akan menjadi istrinya menggunakan ranting tak main-main, wanita dicambuk beberapa kali sampai berbekas lebam bahkan sampai berdarah. Semakin keras cambukan maka bisa dilihat seberapa besar rasa cintanya.
Meskipun demikian wanita -wanita yang dicambuk ini tidak merasa keberatan. Malahan mereka bangga karena bisa mengungkapkan perasaannya kepada pria yang dicintainya.
Bahkan satu sama lainnya kerap dengan bangga memamerkan hasil cambukan tersebut.
Supaya mengatasi sakitnya rasa cambukan itu, sebelumnya para wanita itu akan mengolesi punggungnya dengan minyak terlebih dahulu. Maka saat cambuk melayang ke kulitnya, ini menurutnya akan mengurangi rasa sakit.
Apabila wanita sudah melewati ritual tersebut, maka dari pihak pria baru boleh menikahi wanita yang telah dicambuknya itu.
Sumber: