Kondisi Miris SDN 04 Seluma! Plavon Pun Sudah Roboh

Kondisi Miris SDN 04 Seluma!  Plavon Pun Sudah Roboh

Kondisi plavon SD Negeri 04 Seluma--

 


TALANG TINGI, Radar Seluma.Disway, - Sekolah Dasar Negeri (SDN) 04 yang terletak di Desa Talang Tinggi Kecamatan Seluma Barat kondisinya memprihatinkan. Yang terasa memprihatinkan bukan hanya keadaan atau kondisi gedung sekolah atau ruang kegiatan belajar (RKB) yang sudah rusak, namun proses kegiatan belajar mengajar (KBM) juga terganggu.

 

BACA JUGA:50 Nama Free Fire Yang Keren Yang Wajib Kalian Gunakan FF

Kondisi gedung / RKB terkini tampak terlihat dalm keadaan rusak terutama bagian atas, atap sudah banyak yang bocor, dan mengakibatkan plapon sebagian besar sudah rontok dan berlubang atau terlihat bolong bolong di langit langit ruang belajar, itu akan membahayakan peserta didik jika tertimpa rontokan plapon.



Kemudian dari jumlah RKB dan rombongan belajar (Rombel) tidak sepadan. RKB yang tersedia 6 rung sedangkan rombelnya ada 10, sebab henya kelas 5 dan 3 saja yang kelas tunggal, sedangkan kelas 1,2,4, dan 6 paralel. Dengan demikian SDN 04 Seluma kekurangan 4 RKB.



Kepala SDN 04 Seluma Ramedan, M.Pd membenarkan hal tersebut. "Memang SDN 04 ini kekurangan 4 RKB, sebab yang tersedia hanya 6 ruang sedangkan rombelnya ada 10, dua kelas tunggal dan 4 kelas paralel," katanya.



Dilanjutnya dari seluruh bangunan yang ada merupakan bngunan sudah tua dan sudh layak mendapat rehab. " Saat ini kondisi gedung sudah banyak yang rusak terutama plapon dan atap, atap sudah banyak yng bocor, sedangkan plaponnya sudah banyak yang keropos dan berjatuhan, sehingg tampak bolong bolong. Keadaan ini tentu mengganggu pemandangan dan mengkhawatirkan para peserta didik," imbuhnya.

 

BACA JUGA:Advance Server Garena Free Fire, Begini Cara Daftarnya

Kemudian dari tingkat kenyamanan belajar dari peserta didik sudah berkurang. "Peserta didik sudah kurang nyaman dalam proses KMB karena kurang RKB. Untuk mengatasinya, peserta didik ada yang belajar di perpustakaan, dan juga ruangan disekat menjadi dua. Dan ini tentu akan mengganggu proses KBM akibatnya pembelajaran tidak berjalan secara oftimal," tutup Ramedan. (mrs)

 

 

Sumber: