Dalam 2 Hari Ini, Sudah Beberapa Kali Lion Air Minta Maaf

Dalam 2 Hari Ini, Sudah Beberapa Kali Lion Air Minta Maaf

Lion Air--

 

 BACA JUGA: Ditreskrimsus Polda Bengkulu Geledah BPBD dan BKD Seluma

 

Lion Air melakukan evaluasi menyeluruh atas keterlambatan penerbangan dan mengambil tindakan yang tepat dalam meminimalisir terjadinya kejadian serupa. Keputusan menunda keberangkatan memprioritaskan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang (tidak diambil secara sembarangan) namun terhadap kondisi cuaca dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi operasional penerbangan.

 

1.       Gangguan disebabkan dampak cuaca kurang baik di Tanjung Pandan (TJQ), yang mempengaruhi operasional penerbangan. Pesawat yang melayani rute Pangkalpinang ke Tanjung Pandan harus kembali ke Pangkalpinang karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk pendaratan dengan jarak pandang pendek. Hal dimaksud menyebabkan terganggunya rotasi pesawat dan keterlambatan rute Pangkalpinang (PGK) - Tanjung Pandan (TJQ) – Pangkalpinang (PGK) – Palembang (PLM) – Surabaya (SUB).

 

2.       Keterlambatan adanya pemeriksaan atau perawatan tambahan yang dilakukan pada pesawat secara tidak terjadwal dilakukan di Jakarta dan Pangkalpinang sebagai bagian dari upaya memastikan bahwa pesawat selalu dalam kondisi baik dan siap terbang dengan aman. Namun, hal ini membutuhkan waktu signifikan. Dampaknya mempengaruhi rotasi penerbangan berikutnya, yaitu rute Jakarta (CGK) – Palembang (PLM) - Batam (BTH) – Palembang (PLM) – Jakarta (CGK).

 

3.       Penerbangan dari Pangkalpinang dan Batam menuju Palembang terlambat tiba, sehingga pesawat yang sudah ada di Palembang harus menunggu beberapa penumpang yang melakukan transit. Hal ini berdampak pada keterlambatan penerbangan rute Palembang (PLM) menuju Jakarta (CGK) dan Palembang (PLM) ke Surabaya (SUB).

 

 

 

Lion Air menyadari bahwa kepercayaan dan kepuasan penumpang adalah prioritas utama, Lion Air akan terus berusaha untuk meningkatkan layanan penerbangan serta upaya meminimalisir dampak keterlambatan penerbangan dan rotasi pesawat pada operasional berikutnya.

 

Sumber: