Angkutan Udara Penyumbang Inflasi tertinggi, Selain Rokok
Wabup BS uai memimpin RPMJ BS--
BENGKULU SELATAN, radarselumaonline, - Wakil Bupati Bengkulu Selatan (BS), Rifa’i Tajuddin,S.Sos mengikuti jalannya rapat koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah, kemarin (8/2/23) diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri secara virtual. Bersama dengan Kepala OPD terkait secara rutin.
"Ya, dalam memaknai dan memonitoring inflasi harus dilakukan secara serius dan hati-hati, Inflasi yang terlalu tinggi akan berdampak pada daya beli, peningkatan inflasi yang lebih lambat dari kenaikan harga mengakibatkan pada tergerusnya daya beli. Oleh sebab itu wajib bagi Pemerintah untuk menjaga agar inflasi tidak terlalu tinggi,"kata Wabup Rifa'i.
BACA JUGA:Ini Rangkaian Kegiatan Menteri Pertanian di Seluma Hari Ini
Sebaliknya inflasi yang terlalu rendah dan berjalan dalam waktu yang lama juga bukan merupakan indikasi yang baik. Bila hal ini terjadi maka hal tersebut merupakan penanda bahwa perekonomi sedang lesu.
"Rendahnya inflasi atau stabil dapat diprediksi (inflation targeting) adalah kondisi inflasi yang terbaik untuk perekonomian. Artinya fluktuasi inflasi ada pada kendali dan prediksi sehingga berbagai kebijakan baik dari Pemerintah dan para pelaku usaha bisa memperkirakan keputusan terbaik demi menjaga daya beli di masyarakat. Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yowono yang beliau ambil dari papernya IMF dalam memaknai dan mengidentifikasi kasus-kasus dan pergerakan inflasi dan deflasi yang ekstrem di berbagai negara,"kata Wabup.
Sumber: