Ada Kecurangan Saat Tahapan Seleksi PPS di Seluma?

Ada Kecurangan Saat Tahapan Seleksi PPS di Seluma?

Warga protes ke KPU.--

PASAR TAIS - Selasa (24/1) sore sekitar pukul 16.10 WIB, rombongan perwakilan masyarakat yang merasa kecewa lantaran tidak lolos tes PPS, meski telah meraih nilai tertinggi pada saat mengikuti tahapan tes CAT. Kembali mendatangi kantor Komisi Pemilihan (Umum KPU) Kabupaten Seluma. Hanya saja, kedatangan rombongan untuk yang kedua kalinya ini tidak kunjung dapat menemui Ketua KPU Kabupaten Seluma, bahkan pihak Komisioner KPU. Lantaran Ketua KPU bersama Komisioner KPU Kabupaten Seluma tidak berada di kantor. Disampaikan oleh Evi Aprizal warga Desa Sidomulyo Kecamatan Selatan saat dikonfirmasi Radar Seluma mengatakan, jika kedatangannya ke kantor KPU Kabupaten Seluma ini sudah kedua kalinya. Setelah sebelumnya mereka didampingi oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seluma pada Senin (23/1)  yang lalu.

Kedatangan mereka ke kantor KPU Kabupaten Seluma untuk yang kedua kalinya ini dengan maksud untuk meminta konfirmasi ke pihak KPU Kabupaten Seluma. Terkait dengan kapan pihak KPU Kabupaten Seluma memiliki waktu untuk dapat bertemu. "Tujuan kami ke sini, minta konfirmasi dari pihak Komisioner KPU kapan bisa pastinya bertemu. Minta ketemukan kami-kami ini. Sebab, sudah dua kali ini kami datang ke sini akan tetapi tidak kunjung dapat bertemu dengan mereka," sampai Evi saat dikonfirmasi Radar Seluma.

Evi juga menjelaskan, mereka ingin bertemu langsung dengan Ketua KPU dan para komisioner KPU Kabupaten Seluma. Untuk meminta penjelasan pihak Komisioner KPU Kabupaten Seluma. Terkait dengan cara penilaian pada pelaksanaan seleksi anggota Panitia Pemungut Suara (PPS) yang telah dilaksanakan oleh KPU Kabupaten Seluma. Lantaran, dalam seleksi yang telah dilakukan oleh pihak KPU Kabupaten Seluma. Diduga adanya kecurangan yang telah dilakukan oleh KPU Kabupaten Seluma. Dimana, dugaan kecurangan pada seleksi anggota PPS yang telah dilakukan oleh KPU Kabupaten Seluma yakni calon anggota PPS yang mendapatkan nilai Computer Auto Tes (Tes Cat) tertinggi digugurkan oleh peserta tes yang nilainya paling rendah. Sedangkan nilai tes wawancara tidak dipublikasikan. Pelaksanaan tes wawancara hanya dilakukan dengan waktu yang singkat dan terburu-buru.

Bahkan, berdasarkan fakta yang ada kelulusan seleksi anggota PPS ditentukan dengan wawancara tanpa melihat besar dan kecil nilai tes Cat. Ada dugaan suap menyuap untuk kelulusan tes PPK dan PPS. Serta di dalam tes wawancara, terdapat kejanggalan peserta calon anggota PPS yang informasinya dapat bertukar tempat dengan calon lain dikarenakan penguji bukan dari pihak family anggota calon PPS yang mengikuti ujian tes tersebut. "Kami hanya minta penjelasan, bagaimana cara penilaian pada pelaksanaan tes PPS kemarin. Kita minta jadwal untuk bertemu," tegasnya.

Sempat disampaikan oleh salah seorang anggota DPRD Kabupaten Seluma, Tomianto, ST bersama sejumlah calon PPS memprotes ke Sekretariat KPU Kabupaten Seluma. Mereka semua kecewa tidak lolos tes PPS, meski telah meraih nilai tertinggi pada saat mengikuti tes cat. "Saya selaku wakil rakyat, ingin mendengarkan keluhan dari masyarakat. Dimana tes PPS kemarin, banyak terjadi kejanggalan. Ada yang posisi satu (Nilai paling besar) dia tidak lulus, tetapi yang posisi terakhir dia lulus. Jadi ada apa ini," terang Tomianto.

Menurutnya, seperti di Desa Pasar Seluma, Sukarami, Padang Merbau, Sidomulyo, Lubuk Kebur, Tangga Batu hingga Desa Talang Padang dan beberapa desa lainnya. Pada tes cat peserta PPS mendapatkan nilai tertinggi. Hanya saja pada saat mengikuti tes wawancara, hingga pengumuman PPS. Peserta yang memperoleh nilai tertinggi hingga mencapai nilai 83 tak lulus. Sedangkan yang memperoleh nilai dibawah seperti nilai 58, 63, 64 lulus menjadi anggota PPS. "Kalau memang tes itu dilakukan cuman  berdasarkan wawancara, tidak usah dilakukan tes cat. Masalah ini sampai kemana pun akan saya laporkan," ujarnya. Jika tidak adanya kejelasan dari pihak KPU Kabupaten Seluma, terkait dengan bagaimana mekanisme di dalam penilaian seleksi tes PPS. Pihaknya merencanakan akan melaporkan kasus ini ke pihak berwajib.

 

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Ketua KPU Seluma, Sarjan Effendi menerangkan jika pelaksanaan seleksi dilakukan secara terbuka. Bahkan pendaftaran dilakukan melalui aplikasi SIAKBA. "Dilakukan secara terbuka," tukasnya.

Tuai Protes, PPS Tetap Dilantik

Tomianto anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kabupaten Seluma menilai perekrutan PPS oleh KPU Kabupaten Seluma diduga berdasarkan suka dan tidak suka. Pernyataannya ini disampaikan kemarin Selasa (24/1).

Karena menurutnya dalam penilaian CAT banyak yang nilainya besar tidak lulus.

"Kalau memang tes itu dilakukan cuma  berdasarkan wawancara, tidak usah dilakukan tes CAT. Jadi masalah ini sampai kemana pun akan saya laporkan, langkah selanjutnya kami akan melaporkan ke KPU Provinsi Bengkulu, Polres Seluma bahkan ke Ombudsman" kata Tomi.

Singgungnya masalah pelantikan Panitia Pemungutan Suara (PPS), Selasa (24/1) di gedung balai adat dinilai terlalu tergesah-gesah, Menurutnya masalah yang terjadi saat ini harus diselesaikan oleh KPU.

Akan tetapi walau menuai protes dari beberapa kalangan KPU tetap laksanakan proses pelantikan.

" Sekarang bukan masalah lulus dan tidak lulus, karena memang ada batasan setiap desa penerimaan PPS. Saat ini saya menuntut keadilan, karena kekecewaan dari calon anggota PPS ini bahwa tes yang dilaksanakan ada kejanggalan. Kami sudah datangi KPU akan tetapi anggota KPU tidak ada dilokasi" kata Tomi.

(ctr)

Sumber: