Atasnamakan Wakil Walikota, Tertipu Jutaan, Ini Trik Biar Tidak jadi Korban
Pria yang meminta sumbangan untuk anak yatim atasnamakan Wakil Walikota--
BENGKULU, radarselumaonline.com – Ternyata modus penipuan dengan mengatasnamakan pejabat masih bisa menipu orang.
Bayangkan, modus penipuan mengatasnamakan pejabat ini, sebenarnya sudah lama terjadi.
BACA JUGA:Jalan Rusak Ancam Keselamatan Pengendara
Sayangnya, masyarakat atau korban yan ditipu, sering percaya saja tanpa croscek.
Modus penipuan saat ini terus berkembang, baik mengatasnamakan sumbangan, sekolah, bencana maupun membawa-bawa nama pejabat Negara, bahkan ada keluarga yang kena tangkap narkoba.
Ada juga keluarga yang mengalami kecelakaan. Terbanyak, mendapatkan hadiah atua undian.
BACA JUGA:Ingat Ya, Pendek Belum Tentu Stunting
Dan ini terbaru, dilakukan seorang pria di Bengkulu. Hebatnya, pria ini diduga melakukan diduga baru saja melakukan aksi penipuan di Syarah Bakery, dengan modus meminta bantuan untuk kegiatan amal dan mengatasnamakan Wakil Walikota (Wawali) Bengkulu, Dedy Wahyudi.
Dia mendatangi toko roti dan meminta sumbangan.
Tanpa cros chek lebih jauh, maka pelaku berhasil melakukan aksinya. Paslanya, korban percaya dan memang dikira untuk kegiatan amal.
Korban kemudian tanpa cross check lagi lebih jauh, memberikan bantuan.
Petugas Syarah Bakery langsung melakukan transfer ke rekening BCA atas nama Rahmat Wijaya, sebesar Rp 1.080.000, sehingga dengan entengnya pria ini pergi.
BACA JUGA:Gubernur Minta Truk Batu Bara Asal Jambi, Patuhi Aturan
Ternyata aksi ini tidak hanya terjadi sekali ini. Disebut-sebut, Lurah Kelurahan Kandang Mas, juga dikerjai pelaku.
Bukti transfer--
Seorang pria yang mengaku sebagai Zainal mendatangi Lurah Kandang mas.
Dengan yakinnya, dia mengaku , diberikan perintah oleh Wawali Bengkulu untuk meminta sejumlah uang.
Kegunaan uang ini nantinya digunakan untuk membantu anak yatim piatu.
Lurah pun luluh. Apa lagi, dia pernah dengar ada nama staf Wawali bernama Zainal. Dengan cepat, Lurah akhirnya juga menyerahkan sejumlah uang tanpa konfirmasi ulang ke pihak Wawali.
Setelah diberikan dan pelaku pergi, Lurah baru melakukan cros cek.
Dan ternyata, tidak ada intruksi dari Wawali terkait hal tersebut. Lurah pun jadi korban penipuan.
Aksi penipuan mengatasnamakan Wawali ini ternyata memang sudah sering terjadi, dimana yang terbanyak adalah orang yang mengaku staf Wawali dan mengaku memberikan sumbangan untuk bantuan masjid sembari meminta nomor rekening.
Setelah pengurus mengirimkan rekening mesjid, pelaku mengaku sudah mentransfer sejumlah uang. Yang disertai dengan bukti transfer palsu yang direkayasa pelaku dan mengaku kelebihan transfer.
Sehingga pelaku meminta kelebihan transfer tersebut dikembalikan, karena modus akan diberikan ke masjid lain. Yang sudah jadi korbannya yaknin Ustadz Agus Delianto yang saat ini sedang membangun pesantren.
Tips untuk tidak terkena tipuan
1. Harus meminta identitas jelas peminta sumbangan atau penelepon
2. Harus menanyakan keperluan penepon dnegan jelas
3. Jika mengatasnamakan orang lain, crosscek langsung
4. Usahakan untuk mennayakan kawan-kawan sekitar
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di radar utara. Disway.id
Sumber: