TALANG ALAI - Setelah sempat viral atas perjuangan keras yang harus dilalui dan dilakukan oleh seorang Siswi kelas 3
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Seluma.
Yakni Mila Rahmawati (16) warga Desa Talang Alai, Kecamatan Air Periukan. Lantaran harus banting tulang (Bekerja Keras) untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
Bahkan mencukupi kebutuhan sekolahnya dan juga menyekolahkan adiknya Ayatul Husna yang masih duduk di bangku kelas 5
Sekolah Dasar (SD).
Pada saat ini, santunan bantuan dari berbagai pihak mulai berdatangan. Ini tentu bisa sedikit meringankan beban yang selama ini diembannya. Seperti pihak
Sekolah yang telah melakukan kunjungan ke rumah Mila. Bahkan teman-teman sekolahnya juga telah melakukan penggalangan dana. Untuk membantu meringankan beban hidup Mila.
"Kami kemarin dari pihak
Sekolah sudah berkunjung, bersama wali kelasnya. Kami juga menyalurkan santunan untuk meringankan beban hidup keluarganya," kata Wakil Kepala SMAN 3 Seluma, Nizarman, MPd.
Tak hanya santunan yang diberikan oleh pihak
Sekolah.
Namun segala macam bentuk pungutan
Sekolah. Seperti uang SPP, uang penjamin mutu dan uang kegiatan siswa sejak bulan Juli tahun 2022 yang lalu juga telah
dibebaskan. Hal ini diketahui setelah sebelumnya pihak wali kelas Mila sempat penasaran.
Lantaran Mila yang kerap tak masuk
Sekolah dan nyaris tak naik kelas karena memilih menutup diri pada saat itu. "Segala bentuk pungutan
Sekolah sudah
dibebaskan.
Selama ini Mila tidak ada pernah cerita ke wali kelasnya, mungkin karena malu. Ini baru diketahui wali kelasnya setelah Mila sering tidak masuk
Sekolah, karena mengurusi kedua orangtuanya berobat," ujarnya.
Walaupun demikian, pihak
Sekolah tetap memberikan semangat kepada Mila untuk tetap melanjutkan sekolahnya hingga tamat.
Pihak
Sekolah juga memberikan kelonggaran waktu
Sekolah kepada Mila. Pada saat jadwal untuk mengantarkan orang tuanya berobat. Terkecuali pada saat ujian semester atau ujian nasional nanti.
"Segala jenis pungutan kita bebaskan. Kita baru tahu setelah dia di kelas XII. Dulu sempat hampir tidak naik kelas karena dia jarang masuk kelas, setelah kita telusuri ternyata jarang masuk karena mengurusi orang tuanya sakit," pungkasnya.(ctr)