Realisasi PAD RSUD Tais Capai Rp 6,5 M

 Realisasi PAD RSUD Tais Capai Rp 6,5 M

kondisi ruang IGD baru RSUD Tais yang saat ini sudah difungsikan--

 

SELEBAR - Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tais. Hingga bulan November tahun 2022 ini, diklaim telah melampaui dari target yang diberikan oleh Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Seluma. Yakni dengan target sebesar Rp 5 miliar. Hingga bulan ini RSUD Tais dalam realisasinya telah menembus diangka kurang lebih mencapai Rp 6,5 Miliar.

Jumlah ini diperkirakan masih akan meningkat. Seperti yang disampaikan oleh Direktur RSUD Tais, dr Raden Sanata Jaya saat dikonfirmasi Radar Seluma di ruang kerjanya. Ia mengatakan, jika pada triwulan pertama pihaknya diberikan target Rp 5 Miliar. Namun setelah masuk pada perubahan, ada penambahan sebesar Rp 1,5 miliar. Namun hingga saat ini untuk target sudah tercapai dan optimis akan realisasi pendapatan lebih dari target.

"Untuk di tahun 2022 ini, kita sudah lebih target dan terakhir saya tanda tangani sudah mendekati Rp 6,5 miliar," sampainya.

Diprediksi, hingga tutup buku tahun anggaran 2022 mendatang, untuk target PAD bisa mencapai sebesar kurang lebih Rp 7 miliar. Hal tersebut dikarenakan, masih ada potensi pendpatan yang akan diterima oleh RSUD Tais. Seperti diantaranya dari klaim BPJS dan pasien umum yang berobat ke RSUD Tais sampai tanggal 30 Desember mendatang.

"Untuk klaim BPJS kita cukup besar, terakhir saya tanda tangan triwulan III sekitar Rp 3,5 miliar," ujarnya.

Dirinya juga menjelaskan, jika untuk pendapatan berasal dari pasien layanannya. Seperti pasien umum dan layanan BPJS. Kemudian ada juga dari Poli dan ada rawat inap. Hal tersebutlah uang menjadi sumber realisasi PAD RSUD Tais.

Sedangkan untuk di tahun 2023 mendatang. Pemkab Seluma kembali telah memberikan target kepada RSUD Tais sebesar Rp 7 miliar. Hal tersebut dikarenakan melihat potensi yang dimiliki RSUD Tais. Kedepan yang akan menjadi potensi baru RSUD Tais seperti, pemindahan IGD baru, bedah sentral, layanan rawat inap VIV dan lainnya. Bahkan di dalam sewa lahan, sewa ATM, Jasa Raharja, pengisian oksigen dan lainnya. "Tahun depan kita target Rp 7 miliar, tetapi juga bisa bertambah sekitar Rp 8,5 miliar. Mudah-mudahan target tersebut bisa tercapai," pungkasnya.(ctr)

Sumber: