Ngaku Diteror, Rombongan Tukang Taman Alun-alun Pindah Kontrakan

Ngaku Diteror, Rombongan Tukang Taman Alun-alun Pindah Kontrakan

para tukang saat beristirahat di kontrakan barunya--

PASAR TAIS - Progres pembangunan Taman Alun-alun Kota Tais tetap dikebut pihak pemborong, pasca meninggalnya salah satu tukang yang tewas gantung diri. Namun, pasca insiden meninggalnya salah satu tukang membuat para tukang lainnya harus pindah kontrakan. Hal tersebut lantaran mereka mengaku resah lantran merasa teror setiap malam.
Para tukang yang merupakan rekan seprofesi pelaku bunuh diri yang semula tinggal satu atap di mess Koramil Tais. Para tukang mengaku hampir setiap malam pasca kejadian tersebut, kerap diteror ketika sedang tidur. "Ada kejangglan pasca kejadian kemarin itu. Mulai dari suara teriakan di tengah malam. Hingga dilempar batu kerikil saat sedang istirahat malam," kata salah satu tukang, Ujang.
Diakui Ujang, jika dirinya mengalami hal ganjil pasca kejadian tersebut. Pasalnya, di malam pertama pasca kejadian. Sebagai tukang ada yang mendengar suara-suara aneh, seperti suara teriak pada tengah malam. Bahkan ada juga yang melempar batu kerikil ketika sedang istirahat malam. Kejadian - kejadian aneh tersebut kerap dialami mereka. Hal tersebut lah yang membuat mereka untuk memilih pindah ke kontrakan baru yang berada di depannya. "Ayuk sebelah tidak ada dengar. Sudah itu tutup pintu, ada batu yang melanting ke dalam dua kali. Tidak besar, hanya sebesar jempol," ujarnya.
Sementara itu, Uyun selaku pihak pemborong mengatakan, walaupun mengalami hal mistis pasca kejadian salah satu tukang yang meninggal gantung diri. Pihaknya meminta kepada para anak buahnya agar kerap mengirimkan doa kepada almarhum. Agar dapat bekerja dengan nyaman. "Kalau dalam proses pembangunan pasca insiden kemarin, sudah berjalan mestinya. Alhamdulillah dari pihak keluarga juga telah menerima," terangnya.
Sesuai dengan kontrak pekerjaan proyek Taman Alun-alun Kota Tais pada tahap awal ini. Yakni dengan nilai kontrak senilai Rp 548 jutaan. Ditargetkan selesai sebelum tanggal 28 Desember mendatang. Meskipun kendala yang dihadapi pada saat ini, faktor cuaca hujan yang menyebabkan pekerjaan bakal lembur pada malam harinya. "Alhamdulillah tidak ada hambatan sampai saat ini, cuma hujan saja. Kontrak ditanggal 28 Desember, mudah-mudahan sesuai kontrak atau sebelum kontrak. Nanti mungkin saja juga akan mengambil sesi lembur di malam hari, untuk mengejar kondisi cuaca," pungkasnya.(ctr)

Sumber: