Infonya Investasi Tambang Emas di Seluma Rp 11 T

Infonya Investasi Tambang Emas di Seluma Rp 11 T

Sekda Seluma--

 

PEMATANG AUR - Rencana untuk menggali potensi tambang emas di Kecamatan Ulu Alas, Ulu Talo, dan Seluma Utara saat ini masih menunggu perubahan status dari Hutan Lindung ke Hutan Produksi Terbatas.

Tidak tanggung, informasinya bakal ada investor yang akan mengelola tambang emas ini dengan total investasi sebesar Rp11 Triliun. Sudarman Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Seluma menyampaikan terkait dengan progres peralihan dari HL ke HPT tersebut sudah dalam pemaparan potensi yang ada di sejumlah wilayah tersebut.

 

"Untuk tambang emas kita masih terganjal dengan HL. HL ini sedang dalam proses pengajuan penurunan status kawasan ke HPT. Untuk total luasan seluruh di Kabupaten Seluma termasuk juga dengan kawasan yang katanya ada potensi emas ini adalah 60.000 hektar. Untuk saat ini tahapannya sudah pemaparan terkait dengan potensi. Dan juga sudah dilakukan survei oleh tim terpadu," kata Sudarman, kemarin (2/11).

Kemudian terkait dengan informasi bahwa akan ada investor yang masuk dengan nilai investasi mencapai Rp11 T.

 

"Kalau isunya seperti itu. Namun belum dapat dipastikan karena saat ini sedang dalam proses peralihan dari HL ke HPT," sambungnya.

Tidak hanya untuk pertambangan melalui penurunan status dari HL ke HPT ini nanti disampaikan Sudarman juga akan sangat berdampak baik dengan masyarakat yang berada di sekitar sana.

Yang mana apabila sudah HPT nanti masyarakat juga bisa menggarap perkebunan di sana juga tentunya pemerintah daerah dalam hal ini dapat membangun fasilitas jalan.

Sementara itu, Mulyadi, S.Pd Plt Kepala DPTMTSP Seluma menyampaikan bahwa saat ini sudah ada satu investor yang sudah terdata melalui website Minerba One Data Indonesia (MODI). Perusahaan investor tersebut adalah Energi Swadinamika Muda. "Untuk tambang emas kita sudah cek langsung ke Kementerian.

Ada satu perusahaan yang sudah dalam tahap konstruksi yaitu Energi Swadinamika Muda. Namun di dalam OSS Kementerian investasi masih belum terdaftar. Kalau untuk nominal total investasinya kita masih belum tahu," ungkap Mulyadi.(adt)

Sumber: