Harga BBM Mahal, Pemulihan Ekonomi Melambat
Antrian mobil dump truck di SPBU Sukaraja--
SELUMA - Dampak kenaikan BBM bagi masyarakat sangatlah besar, salah satunya kenaikan harga bahan pokok. Kenaikan harga ini akan sangat berdampak bagi masyarakat menengah ke bawah. Dikatakan Lita warga penjual minyak eceran Kelurahan Dusun Baru, Kecamatan Seluma bahwa kenaikan BBM sangat berpengaruh kepada masyarakat, Sebab
kenaikan tersebut, akan berimbas kepada kenaikan harga-harga barang, baik yang berdampak langsung maupun tidak langsung. "Mobilitas masyarakat dikurangi karena mahalnya minyak BBM, Dahulu BBM masih harga normal semuanya sudah mulai sulit apalagi sekarang BBM naik, barangnya langka. Kalaupun naik seharusnya tidak langka dan kenaikan seperti harga komoditi pertanian atau penghasilan income bagi masyarakat harus disesuaikan dengan kenaikan BBM," Sampai Lita.
Keluhan masyarakat saat ini saat BBM naik mencakup disetiap golongan, masyarakat ekonomi menengah keatas sangat merasakan dampak dan susahnya saat ini, apalagi masyarakat kalangan bawah. Selain itu masyarakat yang bertani karet dan sawit juga berimbas dengan kenaikan BBM. Seperti petani karet yang harus disadap setiap hari petani harus menggunakan kendaraan untuk ke kebun sedangkan harga karet tidak kunjung naik malah cendrung turun.
"Kenaikan harga BBM dikhawatirkan akan memukul kembali daya beli dan konsumsi masyarakat, sehingga berdampak terhadap pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung, bahkan pertumbuhan ekonomi dikhawatirkan akan kembali melambat, sekarang BBM jenis pertalite dieceran Rp 13 ribu dari Rp 10 ribu dan BBM jenis Pertamax dari Rp 13 Ribu menjadi Rp 18 ribu, ditambah lagi BBM langka jadi dampak susahnya bagi masyarakat komplit, belum usai masalah minyak goreng sekarang BBM menjadi masalah baru," Tambahnya. Walau demikian masyarakat masih membutuhkan BBM karena tidak ada pilihan lain, walau harga tinggi masyarakat pasti membutuhkan BBM akan tetapi mobilitas dan income bagi masyarakat pasti berkurang.(ndo)
Sumber: