Kacau, Usaha Rakyat Banyak Terancam Tutup

Kacau, Usaha Rakyat Banyak Terancam Tutup

spbu--

 

Penggilingan Padi 

Kesulitan DapatSolar

PEMATANG AUR – Dampak susahnya memperoleh solar, mulai terasa ke ekonoi rakyat. Beberapa usaha rakyat bisa terancam tutup. Salah satunya penggilingan padi. Pemilik usaha penggilingan padi di Perkembangan, Kelurahan Rimbo Kedui Indi Marwan mengaku saat ini dirinya kesulitan untuk mendapatkaan solar. Dikatakannya untuk menghidupkan mesin penggiling padi dirinya membeli solar eceran dengan harga yang jauh lebih mahal yaitu Rp 12.500 per liter. Sedangkan untuk biaya penggilingan padi belum dinaikan masih tetap sama yaitu dengan beras 15 Kg maka upah untuk pengiling padi yaitu 1,5 Kg beras yang jika dirupiahkan kisaran Rp7 ribu hingga Rp8 ribu.

"Harapan kami tidak apa BBM naik tetapi jangan sampai antre. Ini harga sudah mahal ditambah lagi harus antre. Untuk menghidupkan mesin saya terpaksa beli solar eceran yang harganya jauh lebih mahal lagi," kata Indi, kemarin.


Usaha gilingan padi--

Menanggapi hal ini Wakil Bupati Seluma Drs Gustianto menyampaikan pemerintah daerah tengah melakukan pendataan terhadap pemilik usaha rice milling, nelayan dan juga petani. Melalui rekomendasi dari Disperindagkop diharapkan masyarakat khususnya pemilik usaha rice milling, petani, dan nelayan dapat dipermudahkan lagi dalam proses pembelian BBM di SPBU.

"Untuk BBM ini keputusannya di pemerintah pusat. Namun untuk pendistribusiannya di sini sudah kita bicarakan ke Disperindagkop. Nanti kita akan undang orang pertamina terkait dengan keluhan dari masyarakat soal kesulitan mendapatkan BBM baik itu, petani, nelayan, handtracktor, dan rice milling. Beberapa hal ini sudah kita lakukan namun untuk saat ini memang kuota BBM yang diterima memang sedikit," jelasnya.

Pemerintah daerah nanti akan mengupayakan agar masyarakat, petani, nelayan, dan pengusaha rice milling tidak disamaratakan dengan masyarakat lainnya yang juga menggunakan BBM.(adt)

Sumber: