Tak Sesuai Kesepakatan, Demo Tolak Kenaikan BBM Dibengkulu Ricuh

Tak Sesuai Kesepakatan, Demo Tolak Kenaikan BBM Dibengkulu Ricuh

--

 

BENGKULU - Ribuan mahasiswa di dari berbagai elemen kembali menggelar aksi demo penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Kantor DPRD Provinsi Bengkulu, Selasa (13/9) berakhir ricuh Dan ribuan mahasiswa akhirnya membubarkan diri dan meninggalkan gedung dewan tersebut.

 

Dari pantauan Radar Seluma, setelah terjadinya kericuhan antara mahasiswa, polisi menembak gas air mata dan Water Canon.

 

Aksi bentrok lantaran seluruh massa aksi memaksa masuk ke dalam gedung DPRD Provinsi Bengkulu usai deadlock antara mahasiswa yang sebelumnya telah ditemui Gubernur Bengkulu dan sejumlah anggota DPRD Provinsi Bengkulu.


--

Dari kesepakatan sebelumnya, pihak DPRD Provinsi Bengkulu akan menemui massa aksi dengan jumlah 24 anggota, namun saat berada di tengah massa aksi hanya terdapat 19 orang anggota.

 

“Karena tidak sesuai kesepakatan, maka kita tolak dan kita akan masuk ke dalam Gedung DPRD Provinsi Bengkulu," ujar koordinator massa aksi.

 

Mahasiswa melakukan orasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dibatalkan. Menurutnya naiknya harga BBM berdampak pada daya beli masyarakat, membuat masyarakat rentan semakin susah mencukupi kebutuhannya.

 

Diketahui, Ribuan massa yang melakukan aksi terdiri dari dari Organisasi BEM Nusantara, PMKRI, GMNI, HMI, dan PMII yang meliputi Universitas Bengkulu, Universitas Dehasen, Universitas Muhammadiyah Bengkulu, dan Universitas Islam Negeri Fatmawati Soekarno.(Ken)

 

 

 

Berikut pernyataan sikap dan tuntutan aksi demonstrasi mahasiswa yang dilakukan di DPRD Provinsi Bengkulu.

Pernyataan Sikap :

 

1. Mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam menolak kenaikan harga BBM bersubsidi

2. Mengecam keras tindakan refresif aparat kepolisian terhadap massa aksi

• Tuntutan Aksi :

1. Menolak keras kebijakan pemerintah terhadap kenaikan BBM dan mendesak pemerintah mencabut kebijakan subsidi tersebut

2. Menuntut lembaga pemerintah terkait untuk menangkap dan menindak tegas migas

3. Mendesak pemerintah bertanggung jawab penuh atas kebocoran BBM subsidi

4. Menuntut wakil rakyat provinsi bengkulu bertanggung jawab atas penderitaan rakyat

 

Sumber: