Kasus PMK di Seluma Terus Meningkat, Tembus 793 Kasus

 Kasus PMK di Seluma Terus Meningkat, Tembus 793 Kasus

Petugas kesehatan ternak Seluma melakukan vaksin--

 

BUNGA MAS - Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sapi untuk di wilayah Kabupaten Seluma semakin meningkat. Hal ini dari data sebelumnya ada sebanyak 387 ekor sapi yang terjangkit  PMK. Data yang terhimpun pada saat ini meningkat hingga mencapai 793 ekor sapi yang dinyatakan positif terjangkit PMK.

Upaya pencegahan akan penyebaran penyakit PMK. Hingga saat ini terus dilakukan pengendalian oleh  jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Seluma. Bahkan sudah ada lima ekor sapi yang telah dilakukan pemotongan paksa oleh pemiliknya. Dalam upaya pencegahan penyebaran akan penyakit PMK. Salah satunya yang terjadi di Desa Penago Baru, Kecamatan Ilir Talo.

"Jadi salah satu tindakan yang namanya pemotongan paksa ternak yang positif PMK itu adalah upaya pemutusan mata rantai," sampai Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Seluma, Arian Sosial, SP MSi saat dikonfirmasi Radar Seluma.

Dari data Dinas Pertanian Kabupaten Seluma, untuk kasus PMK di wilayah Kabupaten Seluma yang telah masuk ke dalam Information Kesehatan Hewan Nasional (Isiknas). Yakni sapi yang sudah tervaksin, dengan totalnya sudah mencapai 3.900 dosis. Tahap II 1800, stok vaksin 700. "Untuk pencegahan penyebaran Virus PMK, Satgas PMK Kabupaten Seluma melaksanakan Giat vaksin PMK ke semua desa oleh tim vaksinator paramedik," terangnya.

Sementara itu, data sapi yang sakit tercatat ada sebanyak  962 kasus. Dari jumlah tersebut yang dinyatakan positif PMK ada sebanyak 795 ekor sapi, 1 ekor sapi mengalami mati, lima ekor sapi dilakukan pemotongan paksa dan sebanyak 396 ekor sapi dinyatakan sembuh. Sedangkan untuk kasus penyakit PMK yang terbanyak terjadi di Kecamatan Air Periukan dan Kecamatan Sukaraja.

"Dilakukan pemotongan paksa itu ada dua alternatif. Yakni pertama kita bisa memanfaatkan harga jual daging dan yang kedua dapat menghindari penyebaran lebih lanjut," tegasnya.

Dirinya juga menjelaskan, jika seluruh kasus penyakit sapi tersebut. Pada saat ini tengah difokuskan untuk penanganannya di tiga kecamatan. Yakni, di Kecamatan Air Periukan, Kecamatan Sukaraja dan di Kecamatan Seluma Barat yang tersebar di 10 desa.

"Tersebar di 10 desa, baik di Kecamatan Air Periukan, Sukaraja dan Kecamatan Seluma Barat," pungkasnya.

Selain itu, Dinas Pertanian terus melakukan pemantauan terhadap sapi peternak di Seluma karena sapi PMK masih terjadi di Kabupaten Seluma. Langkah pencegahan perternak diminta menjaga kebersihan kandang, dan memberikan vitamin agar terhindar. Kemudian sapi PMK ini tidak berbahaya bagi manusia meskipun terkena pasai dan sapi itu sembelih masyarakat tinggal membuang bagian yang terkena penyakit.(ctr)

Sumber: