Sosok Tri Rahayu Setya Ningrum

Sosok Tri Rahayu Setya Ningrum

guru--

 

 

Ketua Tim penjamin mutu SDIT Darunnajah Seluma

 

"Ia dikira guru agama. Ia pembina remaja Masjid sekolah. Sehari-hari berkerudung santun, pun agamis namun supel"

 

Demikian kesan dari Ibu Neneng, Ketua Tim Penjamin Mutu (TPM) SDIT Darunnajah Seluma, nama lengkapnya Tri Rahayu Setya Ningrum, S.Pd. Tidak jarang siswa/i baru SMAN 1 Seluma tempat tugas utamanya, langsung menebak guru agama.

 

Bagaimana tidak, karena dia begitu aktif menggerakkan kegiatan keagamaan sekolah, maupun di tengah masyarakat. Ternyata Ibu Neneng guru Matematika.

 

Memang remajanya dahulu santriwati Pesantren Ma'unah Plaosan Baledono, Jawa Tengah. Sampai kitab kuning ia belajar. Dari situ juga nilai-nilai keagamaan tertanam kuat dalam dirinya. Ditambah pengaruh keluarga yang sangat agamis.

 

Sarjana Pendidikan Matematika ia dapatkan dari Universitas Muhammadiyah Purworejo, Jawa Tengah. Kala kuliah, berbagai organisasi kemahasiswaan dia geluti. Menambah kematangannya dalam berkiprah di tengah masyarakat dan tempat kerja saat ini hingga sangat dewasa dalam keluarga.

 

Ia tercatat peserta pada Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Matematika Indonesia, Kementerian Dikbud Ristek, di Yogyakarta.

 

Ibu dari tiga anak ini, menjadi tokoh pendidik tidak muncul begitu saja. Sejak belia, cita-citanya memang mau menjadi guru. Belum lagi ayahnya, Wagiyo, BA merupakan perintis pengembangan pendidikan di Seluma sejak 1970-an.

 

Sekolah Pendidikan Guru (SPG) yang ada di Tais era 70 sampai 1980-an, ayah Wagiyo juga pendiri dan penggeraknya. Rintisan sekolah-sekolah SMA sampai sekolah dasar juga beliau selalu turut andil. Sehingga menjadi guru sekaligus tokoh sentral pendidikan pada masanya. 

 

Ditambah pula, kakek buyutnya juga kiyai di kampung Purwodadi, Jawa Tengah. Tiada henti mengajarkan agama. Sementara kakeknya dikenal sebagai Mbah Lurah, sejak muda sampai akhir hayatnya diamanahi terus sebagai Kades.

 

Ningrum di ujung nama ibu Neneng, seperti umumnya masyarakat jawa zaman dahulu; mencerminkan kalangan pendidik. Tepat pula, selain sebagai PNS di sekolah negeri, ia juga menjadi Ketua Tim Penjamin Mutu SDIT Darunnajah.

 

Satu ketika, ada temannya menyeletuk miring begini; karena suaminya Herwan Saleh, S.IP., M.AP sebagai ketua yayasan menaungi sekolah beralamat di Simpang Enam Seluma itu, maka ia andil itu. Namun, faktanya tidak demikian.

 

Sekolah Islam terpadu memang sudah dikuasainya betul sistemnya. Bukan hanya karena rumah tua dan pekarangan keluarganya di Jawa sana kini sudah menjadi Pesantren Penghafal Alqur'an bagi anak-anak dari penjuru Indonesia, saja. Tapi, dari  sisi keilmuan yang didapat dengan pengalaman maupun pendidikan dan pelatihan memang Ibu Neneng mumpuni.

 

Sebab kapasitas tim penjamin mutu yang kuat itu, ditambah tim guru berkualitas, sehingga wajar SDIT Darunnajah menjadi Sekolah Dasar Islam Terpadu paling favorit, paling berkembang dan terbesar di Seluma.

 

"Saya cuma satu dari tim penjamin mutu ini. Bukan saya sendiri. Tapi bersama teman-teman, sehingga diskusinya banyak," kata Tri Rahayu.

 

Wanita kelahiran Bungamas Seluma Timur 1984 ini, tinggal di Kelurahan Talang Saling, Jl. Ahmad Yani pusat Ibukota Kabupaten Seluma, dekat dengan SDIT Darunnajah Simpang Enam. Ia tinggal bersama keluarga kecilnya di rumah kayu sederhana sekaligus tempat Ram Sawit, usaha kecilnya. (djl/adv)

Sumber: