Kasus DBD di Seluma Terus Bertambah

Kasus DBD di Seluma Terus Bertambah

Pengasapan--

 

PEMATANG AUR - Setelah sebelumnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dikabarkan terjadi di Kecamatan Ilir Talo, dan juga di Kecamatan Seluma Barat, kali ini DBD juga sudah menyerang warga Desa Sukarami, Kecamatan Seluma Selatan, dan juga Kelurahan Lubuk Lintang, Kecamatan Seluma.

Ada penambahan tiga kasus DBD terbaru saat ini. Yaitu dua orang warga Sukarami, dan satu orang warga Kelurahan Lubuk Lintang. Hal ini perlu menjadi perhatian serius oleh pemerintah daerah.

Selain itu juga masyarakat juga diharapkan diberi penjelasan terhadap cara yang paling efektif untuk melakukan pencegahan terhadap DBD. Sehingga masyarakat tidak hanya terpaku terhadap fogging atau pengasapan saja. Karena cara yang paling efektif adalan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melakukan 3M +.

 

"Untuk laporan yang kami terima saat ini ada penambahan tiga kasus DBD yaitu dua orang dari Sukarami, dan satu orang lagi dari Kelurahan Lubuk Lintang. Itu merupakan data atau laporan yang kami terima," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma Rudi Syawaludin, S.Sos melalui Kasi P2P Septi Erdita, kemarin.

Seperti yang diketahui fogging hanya efektif untuk memberantas nyamuk dewasa saja. Untuk jentik nyamuk, ataupun sarang nyamuk hanya bisa dibasmi melalui PSN. Sehingga masyarakat diharapkan untuk melakukan kebersihan lingkungan mengingat saat ini sudah mulai masuk bergantian cuaca dari panas ke hujan.

 

Warga Sulit Ajukan Fogging

 

SEMENTARA ITU, Kasus meninggalnya DE (34) warga asal Desa Dusun Baru, Kecamatan Ilir Talo yang didiagnosa positif Demam Berdarah Dengue (DBD) belum lama ini membuat warga yang terserang DBD khawatir. Saat ini penyakit tersebut menjadi ancaman serius bagi masyarakat. Hal ini lantaran selain sudah banyak warga yang mengidap DBD. Diduga perhatian pihak pemerintah melalui dinas tehnis terkait juga dinilai lamban. Terutama dalam hal penanganan Fogging atau pengasapan.

"DE meninggal di RSUD Tais pada Minggu (6/8) yang lalu dan diagnosa DBD. Warga sudah ada yang mengajukan untuk dilakukan fogging, tapi usulan itu tak segera direspon oleh petugas kesehatan alasannya nunggu ada kasus," keluh Hasan salah satu warga Desa Dusun Baru, Kecamatan Ilir Talo.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Roberten salah satu warga Desa Padang Batu yang juga berada di wilayah Kecamatan Ilir Talo. Dirinya sangat menyayangkan reaksi pihak Dinas Kesehatan yang dinilai lamban di dalam upaya menangani kasus DBD. "Jangan menunggu korban dulu baru bertindak. Seharusnya upaya pencegahan sejak dini harus segera dilakukan," terangnya. Dengan adanya kejadian tersebut, membuat masyarakat sangat berharap. Kepada pemerintah Kabupaten Seluma, untuk dapat serius dan cepat tanggap di dalam penanganan ancaman DBD.(adt/ctr)

Sumber: