10 Tahun Tanpa Rehab, Warga Swadaya Bangun Jembatan
BENGKULU SELATAN - Penantian 10 tahun warga Desa Karang Cayo, Kecamatan Pino Raya untuk mendapatkan jembatan secara permanen tak kunjung terealisasi. Bahkan, jembatan kayu yang telah dibangun sejak 10 tahun silam sudah rusak parah. Oleh warga Desa Karang Cayo sepakat membangun jembatan secara swadaya. Anggaran pembangunan jembatan berasal dari iuran masyarakat.
Kepala Desa (Kades) Karang Cayo, Pino Raya Yupizer mengungkapkan jembatan penghubung ke sentra pertanian dan warga rusak para tak kunjung terlesasi pembangunan oleh pemerintah. Maka warga suwadaya bangun jembatan sepanjang 20 meter dengan lebar 2 meter.
"Sebelumnya ada jembatan darurat yang dulunya juga dibangun oleh warga. Namun seiring berjalan waktu jembatan tersebut rusak. Atas usul warga, kami mengusul ke Pemkab agar jembatan ini dibangun. Tapi, tidak ada respon. Akhirnya, warga mengambil inisiatif untuk membangun secara swadaya dan kami dukung,"ungkap Yupizer
Ditambahkan Yupizer, teknis pembangunan jembatan secara gotong royong oleh masyarakat. Mulai dari pengangkutan material, pengadukan semen hingga pembuatan tiang jembatan. Nantinya jembatan tersebut akan dijadikan permanen agar daya tahannya lebih kokoh.
"Akses jalan tersebut masih tanah kuning. Tapi jalan ini sangat penting dan strategis karena jalan satu-satunya menuju perkebunan masyarakat. Kedepan jalan ini juga akan menjadi target pembangunan kami,"pungkas
Yupizer.
Jama (50) warga ikut dalam gotong royong mengaku bersyukur atas terealisasinya pembangunan jembatan tersebut. Bagi Jama pembangunan jembatan secara permanen menjadi titik awal kemajuan ekonomi masyarakat.
"Endak nunggu bantuan pemerintah mungkin tak akan terwujud,"sesal Jama dengan logat bahasa daerahnya.
Oleh masyarakat, Sambung Jama tidak keberatan ketika ada musyawarah desa terkait adanya rencana pembangunan jembatan secara swadaya. Demi kepentinga bersama, tentu didukung penuh.(yes)
Sumber: