Diajak Panen Sawit, Pemuda Selebar Tenggak Racun
--
SELEBAR - Kasus percobaan bunuh diri kembali terjadi di wilayah Kabupaten Seluma. Kali ini dilakukan oleh seorang pemuda warga Desa Taba, Kecamatan Talo Kecil. Yakni diketahui berinisial kan TO (27) yang nekat ingin mengakhiri hidupnya dengan menenggak racun rumput. Aksi nekad yang dilakukan h korban (TO) diketahui lantaran tidak terima dimarah oleh orang tuanya. Saat orang tua TO membangunkannya tidur, untuk menyuruh TO memanen kelapa sawit di kebunnya. Persoalan sepele tersebutlah diduga membuat aksi nekad TO untuk mengakhiri hidupnya dengan menenggak racun rumpun.
"Disuruh bangun karena mau panen sawit. Kami tunggu belum bangun, udah itu Mak (Ibu)nya nyuruh bangun. Udah itu terakhir, karena teman yang mau panen tadi (Kakak) iparnya. Saya bangunin lagi. Jadi ditanggapinya nada saya tinggi. Akhirnya bangun berontak-rontak. Padahal kami tidak pernah marah," sampai orang tua korban saat dikonfirmasi Radar Seluma di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tais.
Aksi nekad tersebut dilakukan TO pada Minggu (17/7) pagi, sekitar pukul 08.00 WIB. TO yang saat itu sempat cekcok mulut dengan orang tuanya. Langsung mengambil botol racun. Hanya saja pada saat itu aksinya sempat digagalkan oleh keluarganya yang langsung mengambil botol racun yang dipegang korban. Hanya saja diduga pada saat itu emosi mulai tinggi. Membuat korban pada saat itu pergi ke dapur. Sesampainya di dapur korban kembali mengambil racun rumput yang berada di dalam jerigen 2 liter. Korban langsung menenggak racun rumput tersebut. "Pertama sempat kami halangi. Yang kedua nampaknya emosi lebih tinggi, ngambik yang di dalam jerigen 2 liter itu. Sempat kami cegah, mungkin racun sudah banyak diminum. Di rumah kami, di ruangan dapur," ujarnya.
Melihat korban yang saat itu sudah menenggak racun. Upaya pertolongan pertama sempat dilakukan oleh kakak perempuannya dengan memberikan minuman susu. Namun karena kondisi menurun, keluarganya pun langsung membawa korban ke Puskesmas terdekat sebelum akhirnya korban kembali dirujuk ke RSUD Tais.
Dari pantauan Radar Seluma di RSUD Tais, terlihat korban langsung mendapatkan pertolongan oleh pihak medis RSUD Tais. Tenaga medis langsung melakukan perawatan dengan proses bilas lambung. Setidaknya tim medis menghabiskan sebanyak 13 kaleng susu saat melakukan upaya pembilasan lambung korban. Untuk sementara waktu korban dilakukan observasi terlebih dahulu oleh pihak medis. Untuk melihat kondisi selanjutnya sebelum menjalani rawat inap. Saat ini korban masih menjalani perawatan pihak medis RSUD Tais.(ctr)
Sumber: