Awal 2020, Pabrik BYD Senilai Rp11,7 Triliun, Beroperasi di Subang

Awal 2020, Pabrik BYD Senilai Rp11,7 Triliun, Beroperasi  di Subang

BYD Atto 1--

"Kalau kita berbasis manufaktur, kita justru lebih confidence dan lebih optimis, karena assurance (jaminan) terhadap production dan supply itu lebih clear. Kalau berbasis manufaktur, pasti lebih certain secara supply," tuturnya.

BACA JUGA: Seleksi Petugas Haji 2026 Tingkat Daerah Sudah Dibuka, Simak Kriteria yang Bisa Daftar

BACA JUGA:Soal Permintaan Mundur Ketum NU, Gus Ipul Minta Pengurus NU Jaga Keteduhan

 

Terkait harga, Luther memastikan tidak akan ada perubahan ketika seluruh lini model diproduksi secara lokal. 

 

"Harus diketahui bahwa BYD ini saat ini memanfaatkan policy incentive yang membuat kondisi BYD dengan dan tanpa manufaktur itu relatively sama. Nah, ini membuat keyakinan atau confidence kepada customer itu membeli BYD baik sekarang atau nanti. Jadi saya sampaikan bahwa (harga) itu pasti sama," ucapnya.

Sumber: