Membangun Masa Depan Perkebunan, APMI Sumsel Bahas 4000 Calon Insan Perkebunan 2025
Ilustrasi perkebunan sawit.--
Formulasi Pembukaan Beasiswa Pascasarjana & Calon Dosen Perkebunan
Hal ini bukan tidak berdasar, pada 2023 pernah mendapatkan wacana pembukaan Pascasarjana. Tentu ini menjadi langkha positif dalam rangka pengembangan sektor perkebunan. Inisiatif ini harus diformulasikan secara matang dan presisi. Karena tidak sekedar meningkatkan kualitas Pendidikan, tetapi juga mencetak tenaga pengajar yang kompeten di bidang perkebunan. Dengan adanya wacana ini. Kita mengawal bahwa lulusan tidak sekedar memiliki keterampilan yang diperlukan industri, namun lebih dari itu aktif membangun peradaban. Ini adalah hal yang baik untuk penguatan fondasi Pendidikan tinggi di bidang perkebunan dan keberlanjutan.
Kembali ke Desa. Pemerintah Daerah Harus Sat-Set
Kembali ke Desa merupakan hal yang harus diperhatikan, tidak bisa dipandang sebelah mata. Mengingat potensi besar yang sudah ada, dan tantangan yang sudah diketahui oleh kaum terpelajar, merekalah yang menjadi figur solutif menyelesaikan tantangan yang ada. Sepatutnya tidak hanya terpaku pada industri korporasi, tetapi juga industri kerakyatan harus dijalankan dengan memanggil mereka untuk berkontribusi langsung di tanah yang membesarkannya. Inisiasi Pemda menjadi penting sebagai pemantik semangat dan penggerak Pembangunan lokal. Salah satu contoh adalah Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD KSB) yang belum semua daerah merampungkannya; hal ini menjadi first gate bagi mahasiswa penerima SDMPKS utamanya untuk tidak sekedar memberikan masukan terhadap RAD KSB ini namun juga diharapkan mereka juga menjadi eksekutor lapangan. Lalu inisiatif ini juga diperkuat dengan wacana pusat lainnya seperti Koperasi Merah Putih (KMP) yang dicanangkan untuk memperkuat ekonomi pedesaan. Dengan ini, sinergi pemerintah sebagai regulator dan pemuda sebagai eksekutor menyelesaikan banyak hal. “Perekonomian Tumbuh, Lapangan Kerja Tercipta, Ekosistem Berlanjutan”
Atensi Khusus Sumatera Selatan. Dampingi Tunas Bangsa Untuk Berjuang, Antarkan Mereka Menuju Ke Gerbang Masa Depan, dan Inisiasi Kampus Penyelenggara Kedepan
Persoalan lapangan yang ditemukan, dan juga pengalaman mereka yang berhasil berjuang. Tidak sedikit mereka yang terpaksa berjuang sendiri, namun juga tetap ada mereka yang hadir karena dukungan oleh daerah. Sehingga menjadi catatan bagi periode baru Gubernur Herman Deru dan Wakil Gubernur Cik Ujang untuk lebih responsif. Menggerakkan unit kerja untuk lebih atensi terhadap ini, bukan tidak mungkin bila daerah telah menghidupkan mesin-mesinnya akan menciptakan peningkatan pesat. Namun tetap dalam bingkai kolaborasi, Gerak Bersama.
Mengingat sampai dengan hari ini, belum ada Kampus di Sumatera Selatan yang menjadi penyelenggara, ini menjadi catatan Bersama. Untuk memberikan sinyal bahwa Sumatera Selatan juga bagian dari episentrum sawit nasional.
Transformasi BPDP, Komoditas lain menunggu harapan.
Transformasi BPDP-KS menjadi BPDP menjadi mimpi semua insan perkebunan pada akhirnya, harapan itu semakin hidup. Dengan transformasi ini, BPDP harus semakin menjadi inklusif dan adaptif dalam mengelola dana yang didalamnya ada keringat rakyat, sehingga mampu memberikan dampak yang lebih luas bagi insan perkebunan. Harapan besar kepada BPDP menjawab kebutuh diversifikasi komoditas, meningkatkan daya saing, dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional melalui pengelolaan dana yang efektif dan transparan
Posisi APMI
Asosiasi Planters Muda Indonesia memiliki peran strategis dalam memajukan sektor perkebunan, khususnya di Sumatera Selatan. Sebagai wadah bagi para profesional muda di bidang perkebunan, APMI berkomitmen untuk membuka kolaborasi yang konstruktif antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan industri. Lebih dari kolaborasi, kami juga mengajak untuk menjadi bagian dari APMI
Sumber:
- Share:
