Tanaman Pisang dan Semangka, Solusi Meningkatkan Ekonomi Sektor Sawit Dengan Model Tumpang Sari

Tanaman Pisang dan Semangka,  Solusi Meningkatkan Ekonomi Sektor Sawit Dengan Model Tumpang Sari

Pisang menjadi tanaman yang tepat untuk ditanam di lahan sawit--

 

Namun, salah satu tantangan terbesar dalam penerapan sistem ini adalah minimnya panduan bagi petani. Masih banyak petani sawit yang terbiasa dengan sistem monokultur, sehingga mereka membutuhkan bimbingan yang jelas dalam mengimplementasikan tumpang sari secara efektif.

 

 BACA JUGA:Hari Ini, Rupiah Melemah, Dolar AS Makin Perkasa, Tembus Level Rp 16.400

BACA JUGA: Wisata Pasar Bawah Bengkulu Selatan Terbengkalai, Pengunjung Berkurang

 

“Tumpang sari bisa menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus menjaga keberlanjutan perkebunan sawit. Namun, harus ada skema yang jelas, termasuk dukungan pembiayaan dan jaminan yang memadai bagi petani,” tambah perwakilan tim riset.

 

Dengan adanya riset ini, diharapkan sistem intercropping dapat diterapkan secara lebih luas dalam perkebunan sawit.

Selain meningkatkan pendapatan petani, sistem ini juga membantu menjaga keseimbangan lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada monokultur.

Ke depan, para peneliti mendorong adanya regulasi dan dukungan lebih lanjut dari berbagai pihak agar petani mendapatkan akses yang lebih baik terhadap informasi, pembiayaan, serta pasar untuk produk tumpang sari mereka.

 

Dengan demikian, sistem ini tidak hanya bermanfaat bagi petani, tetapi juga mendukung keberlanjutan industri kelapa sawit di Indonesia.

 

 BACA JUGA:Spesifikasi dan Harga Toyota Kijang Innova Menjadi Faktor yang Harus Diperhatikan Calon Konsumen

Sumber: