Bantuan Sosial Beras Distop, Ini Penyebabnya
Beras SPHP--
"Jadi untuk menyeimbangkan harga, tentunya ini yang dilakukan pemerintah dan keseimbangan ini yang dijaga. Inflasi kita terbaik dari tahun 1956, di sisi lain kita harus meningkatkan kesejahteraan petani," jelasnya.
Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono juga menyampaikan hal senada, sampainya penyaluran bantuan pangan dan beras SPHP yang diputuskan untuk 6 bulan selama 2025, sementara ditunda.
"Untuk 6 bulan ke depan sementara ini bantuan pangan belum dilakukan untuk menjaga stabilitas harga gabah itu sendiri," jelasnya.
Tambahnya Bulog tengah ditugaskan untuk menyerap harga beras sebanyak 3 juta ton. Target ini dilakukan selama masa panen raya.
BACA JUGA:Wow! Tahun 2024 Realisasi Bansos dan Subsidi Capai Rp 469,1 T, Bansos Naik 12,6%
BACA JUGA:Layak Terima Bansos Tapi Tak Terdata, Bisa Usulkan Melalui Pemdes
"Alhamdulillah, Bapak Presiden Prabowo sudah merestui bantuan pangan beras selama 6 bulan tahun 2025. Jadi Januari, lalu Februari. Kemudian yang 4 bulan lagi, nanti disesuaikan kapan bulannya," kata Arief.
Arief mengatakan pihaknya siap mendistribusikan 960 ribu ton beras ke-16 juta penerima bantuan pangan (PBP) di 2025 selama enam bulan. Hal ini merupakan bagian dari paket kebijakan ekonomi dan bantalan bagi masyarakat berpendapatan rendah.
Sumber: