Kuva Space Bersama Wwf-Indonesia Hadirkan Teknologi Satelit Hiperspektral, Monitoring Ekosistem Karbon Biru
WWF--
Indonesia memiliki sekitar seperlima mangrove dunia, menjadikannya salah satu cadangan blue carbon terbesar di planet ini. Namun, menurut laporan State of the World’s Mangroves 2024 (Sumber: Global Mangrove Watch), hanya sekitar setengahnya yang berada dalam kondisi berkualitas tinggi. Ekosistem lamun menghadapi tekanan serupa akibat polusi, sedimentasi, dan pembangunan pesisir.
BACA JUGA:Ambil Paket Sabu di Pinggir Jalan, Warga Kota Bengkulu Dibekuk Satresnarkoba Seluma
Dengan menggabungkan inovasi data iklim berbasis satelit dari Kuva Space dan keahlian lapangan WWF-Indonesia, proyek ini akan menghasilkan pemantauan yang efisien, terverifikasi, serta berbiaya efektif atas ekosistem kritis tersebut, meningkatkan transparansi dan berkontribusi pada standarisasi metodologi sambil memperkuat pasar blue carbon Indonesia. Upaya ini juga mendukung Pemerintah Indonesia dalam pencapaian target Nationally Determined Contributions (NDC) kedua, strategi Forest and Other Land Use (FOLU) Net Sink, dan pengembangan ekonomi biru. Kerja sama ini juga mendukung program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam pemantauan dan pengelolaan ekosistem karbon biru.
Sumber: