Meneguhkan Tekad Hijrah dengan Kekuatan Doa dan Dzikir

Doa-doa Nabi penuh hikmah dan sangat relevan dengan kondisi kita saat ini. Salah satu yang paling relevan dalam konteks hijrah adalah:

"اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي الْأَمْرِ، وَالْعَزِيمَةَ عَلَى الرُّشْدِ"

Artinya: "Ya Allah, aku mohon keteguhan dalam urusan ini (agama), dan keinginan yang kuat untuk tetap berada di jalan yang benar." (HR. Ahmad)

BACA JUGA:Muharam: Momentum Emas Memulai Kebiasaan Baik Menuju Hidup yang Lebih Taqwa

Doa dan Dzikir sebagai Penopang Istiqamah

Hijrah tanpa kekuatan batin akan rapuh dan mudah tergelincir. Maka doa dan dzikir adalah pondasi yang akan memperkuat dan meneguhkan langkah hijrah kita. Keduanya adalah cara untuk berkomunikasi langsung dengan Allah, meminta pertolongan-Nya dalam perjalanan menuju kehidupan yang lebih baik. Dalam dzikir, kita menemukan ketenangan. Dalam doa, kita membangun harapan dan kekuatan.

Hijrah Bersama Allah Lewat Doa dan Dzikir

Perjalanan hijrah adalah jalan menuju kemuliaan. Namun jalan ini tidak selalu mulus. Karenanya, mari jadikan doa sebagai senjata, dan dzikir sebagai pelita dalam menapaki setiap langkah perubahan. Ingatlah, Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya yang berusaha mendekat tanpa balasan. Sebagaimana firman-Nya:

"إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ"

Artinya: "Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan." (QS. An-Nahl: 128)

Mari hijrah dengan sungguh-sungguh, dan kuatkan hati kita dengan doa dan dzikir setiap hari. (djl)

Sumber: