Meneguhkan Tekad Hijrah dengan Kekuatan Doa dan Dzikir
Radarseluma.disway.id - Meneguhkan Tekad Hijrah dengan Kekuatan Doa dan Dzikir --
Dzikir secara harfiah berarti "mengingat". Dalam Islam, dzikir berarti mengingat Allah dalam setiap kondisi. Allah berfirman:
"الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ"
Artinya: "Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra’d: 28)
Ayat ini menjelaskan bahwa dzikir adalah penenang hati. Dalam proses hijrah, seseorang kerap merasa gelisah, bingung, atau takut menghadapi masa depan yang tidak pasti. Maka dzikir menjadi oase di tengah perjalanan. Dzikir menghidupkan hati yang mulai layu, menguatkan semangat yang melemah, dan mengokohkan langkah yang mulai goyah.
Dzikir juga menjadi pelindung dari godaan syaitan yang kerap menghalangi proses hijrah. Rasulullah SAW bersabda:
"مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لَا يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ"
Artinya: "Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Rabb-nya dan yang tidak berdzikir, seperti orang yang hidup dan orang yang mati." (HR. Bukhari no. 6407)
Artinya, dzikir adalah ruh bagi hati dan iman. Tanpa dzikir, hati menjadi mati, dan hijrah akan terasa kering dan berat.
Doa dan Dzikir dalam Praktik Hijrah Sehari-hari
Menguatkan tekad hijrah bukan sekadar niat, tetapi harus ditopang dengan amalan nyata. Berikut beberapa cara menguatkan hijrah dengan doa dan dzikir:
1. Membiasakan Doa Pagi dan Petang
Doa pagi dan petang merupakan perlindungan harian yang sangat penting. Dalam doa tersebut, terdapat permohonan agar dijaga dari kemaksiatan dan diberi kekuatan untuk berbuat kebaikan.
2. Membaca Istighfar dan Tasbih
Istighfar menghapus dosa masa lalu, sementara tasbih menumbuhkan rasa syukur dan cinta kepada Allah. Dua dzikir ini menjaga keseimbangan hati dalam hijrah.
3. Menghafal dan Mengamalkan Doa Nabi
Sumber: