Pengorbanan dalam Perspektif Islam

Pengorbanan dalam Perspektif Islam

Radarseluma.disway.id - Pengorbanan dalam Perspektif Islam--

Reporter: Juli Irawan 

Radarseluma.disway.id - Dalam kehidupan manusia, pengorbanan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjalanan menuju ridha Allah SWT. Setiap manusia pasti akan dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit yang menuntut pengorbanan baik berupa harta, tenaga, waktu, maupun perasaan. Dalam Islam, pengorbanan bukanlah suatu kehilangan, melainkan sebuah bentuk ketulusan dalam ibadah, cinta kepada Allah, dan bentuk nyata keimanan.

Sejarah Islam dipenuhi dengan teladan pengorbanan para nabi, sahabat, dan kaum salihin yang rela menyerahkan apa yang mereka cintai demi menjalankan perintah Allah. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam memahami makna pengorbanan dari perspektif Islam agar bisa mengambil pelajaran dan meneladaninya dalam kehidupan sehari-hari.

Makna Pengorbanan dalam Islam

Secara bahasa, pengorbanan berasal dari kata qurban yang bermakna “mendekatkan diri”. Dalam konteks keislaman, pengorbanan berarti upaya seorang hamba untuk mendekatkan dirinya kepada Allah SWT dengan cara menyerahkan sesuatu yang berharga baginya demi meraih ridha-Nya.

Dalam Islam, pengorbanan mencakup banyak aspek, seperti:

Mengorbankan harta di jalan Allah (infak, sedekah, zakat).

Mengorbankan waktu dan tenaga untuk beribadah dan berdakwah.

Mengorbankan perasaan dan keinginan pribadi demi menegakkan kebenaran.

BACA JUGA:Mempererat Ukhuwah di Hari Tasyrik

Dalil Al-Qur’an tentang Pengorbanan

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran ayat 92 yang mana berbunyi: 

لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ

Artinya: "Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya." (QS. Ali Imran: 92)

Ayat ini menegaskan bahwa seseorang tidak akan mencapai derajat kebajikan yang hakiki, kecuali jika dia rela mengorbankan sesuatu yang dicintainya. Dalam konteks ini, pengorbanan adalah bukti keikhlasan dan cinta kepada Allah, sebab yang dikorbankan adalah sesuatu yang berharga.

Allah juga berfirman dalam konteks qurban yang mana dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Al-Hajj ayat 37 yang berbunyi: 

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَىٰ مِنْكُمْ

Artinya: "Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya." (QS. Al-Hajj: 37)

Ayat ini mengajarkan bahwa dalam pengorbanan (seperti ibadah qurban), bukanlah bentuk fisik dari apa yang dikorbankan yang penting, melainkan niat dan ketakwaan yang menyertainya. Allah menilai hati yang tulus, bukan sekadar tindakan lahiriah.

BACA JUGA:Amalan Sunnah Setelah Idul Adha

Hadis tentang Pengorbanan

Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Tirmidzi yang mana berbunyi: 

«إِنَّ أَعْظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ، وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ، فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا، وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ»

Artinya: "Sesungguhnya besarnya pahala sebanding dengan besarnya ujian. Dan sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia menguji mereka. Siapa yang ridha, maka ia akan mendapat keridhaan Allah, dan siapa yang murka, maka ia akan mendapat kemurkaan-Nya." (HR. Tirmidzi, no. 2396)

Hadis ini menegaskan bahwa pengorbanan seringkali datang dalam bentuk ujian. Ujian itulah bentuk cinta Allah kepada hamba-Nya. Mereka yang sabar dan rela berkorban akan mendapatkan keridhaan dari-Nya.

Teladan Pengorbanan dalam Sejarah Islam

1. Pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail ‘alaihimassalam

Kisah paling monumental tentang pengorbanan adalah saat Nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyembelih putranya, Ismail. Sebuah perintah yang sangat berat, namun dijalankan dengan ketaatan yang luar biasa.

يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

Artinya: "Wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." (QS. As-Saffat: 102)

Ini menunjukkan bahwa pengorbanan adalah manifestasi dari ketaatan kepada perintah Allah.

2. Para sahabat yang berhijrah

Kaum Muhajirin rela meninggalkan harta, rumah, dan keluarga demi menyelamatkan iman mereka. Pengorbanan mereka menjadi fondasi tegaknya Islam di Madinah.

وَالَّذِينَ هَاجَرُوا فِي اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مَا ظُلِمُوا لَنُبَوِّئَنَّهُمْ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً ۖ وَلَأَجْرُ الْآخِرَةِ أَكْبَرُ ۚ

Artinya: "Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah setelah mereka dizalimi, pasti Kami akan memberikan tempat yang baik kepada mereka di dunia; dan sungguh pahala di akhirat lebih besar." (QS. An-Nahl: 41)

Implementasi Pengorbanan dalam Kehidupan Sehari-Hari

Pengorbanan dalam Islam bukan sekadar peristiwa besar seperti hijrah atau jihad. Ia juga terwujud dalam tindakan-tindakan sederhana:

* Memaafkan orang lain meski hati tersakiti.

Mengutamakan ibadah meski sibuk dengan pekerjaan dunia.

Mengorbankan waktu untuk membantu sesama.

* Menyisihkan sebagian harta untuk sedekah, meskipun diri sendiri dalam kekurangan.

BACA JUGA:Menjaga Silaturahmi di Hari Tasyrik

Dari penjelasan di atas maka dapatlah kita simpulkan bahwa Pengorbanan dalam Islam adalah bagian integral dari iman dan ketakwaan. Ia bukan tentang seberapa banyak yang kita serahkan, tetapi seberapa tulus dan ikhlas niat kita. Dalam setiap pengorbanan yang dilakukan karena Allah, ada keberkahan yang tersembunyi, ada keridhaan yang dijanjikan, dan ada balasan yang tak terkira di akhirat kelak.

Semoga kita termasuk orang-orang yang mampu berkorban dalam bentuk apa pun demi agama Allah dan kemaslahatan umat. Mari kita renungkan bahwa segala sesuatu yang dikorbankan di jalan Allah tidak akan pernah sia-sia. Allah Maha Melihat dan Maha Mengetahui setiap niat, perjuangan, dan tetes keringat yang kita curahkan.

Sebagaimana firman-Nya:

وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ

Artinya: "Dan apa saja kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, niscaya kamu akan mendapat pahala di sisi Allah." (QS. Al-Baqarah: 110)

Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang rela berkorban demi mencapai cinta dan keridhaan-Nya. Aamiin. (djl)

Sumber:

Berita Terkait