Menciptakan Kehidupan yang Harmonis dalam Keluarga di Bulan Dzulqa’dah

Larangan untuk menzalimi diri sendiri di bulan-bulan haram juga dapat dimaknai sebagai anjuran untuk menjaga ketenangan batin dan menjauhi perselisihan dalam keluarga. Suasana damai di bulan ini menjadi ladang subur untuk menumbuhkan keharmonisan keluarga.

BACA JUGA:Kiat Menjaga Kesabaran dalam Menghadapi Cobaan Hidup

Praktik Mewujudkan Keluarga Harmonis

1. Komunikasi yang Baik

Rasulullah SAW adalah suri teladan dalam membina keluarga. Beliau tidak pernah menyakiti istrinya, bahkan selalu berbicara lembut dan penuh kasih. Dalam Hadits disebutkan sebagaimana dijelaskan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Tirmidzi yang mana berbunyi: 

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي

Artinya: "Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya, dan aku adalah yang paling baik kepada keluargaku." (HR. Tirmidzi, no. 3895)

Dalam rumah tangga, komunikasi yang penuh pengertian akan menumbuhkan kepercayaan dan rasa saling menghormati.

2. Membagi Tugas dan Peran Secara Adil

Islam mengajarkan keadilan dan tanggung jawab dalam menjalankan peran suami, istri, dan anak. Ketika masing-masing anggota keluarga menyadari peran dan tanggung jawabnya, maka keharmonisan akan mudah diraih.

3. Saling Memaafkan dan Menahan Emosi

Dalam rumah tangga, konflik kadang tak terhindarkan. Maka, sikap memaafkan dan menahan amarah menjadi solusi utama. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Muslim yang mana berbunyi: 

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ، وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا

Artinya: "Sedekah tidak akan mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah kepada seorang hamba yang pemaaf kecuali kemuliaan." (HR. Muslim, no. 2588)

4. Berdoa dan Melibatkan Allah dalam Setiap Urusan Keluarga

Sumber: