Menyambut Bulan Dzulqa'dah Dengan Hati
Radarseluma.disway.id - Menyambut Bulan Dzulqa'dah Dengan Hati--
Karena semangat bulan Dzulqa’dah adalah menahan diri dan menjaga kedamaian, maka menjauhi perdebatan yang sia-sia adalah bentuk nyata dari penghormatan terhadap bulan ini.
BACA JUGA:Syawal Menutup Tirai: Saatnya Menjaga Konsistensi Amal
Persiapan Menyambut Dzulhijjah dan Haji.
Dzulqa’dah adalah bulan persiapan spiritual bagi jamaah haji. Bagi yang tidak menunaikan haji, bulan ini tetap menjadi waktu yang tepat untuk merenungkan makna pengorbanan dan ketakwaan.
Menjaga Hati dalam Menyambut Dzulqa’dah
Menyambut bulan Dzulqa’dah tidak hanya dengan lisan atau formalitas, tapi harus disertai kesiapan hati. Hati yang bersih akan lebih mudah menerima hidayah dan melakukan kebaikan. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW sebagaimana dijelaskan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim yang mana berbunyi:
أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً، إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ
Artinya:
"Ketahuilah bahwa dalam tubuh manusia ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuh; dan jika ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, itu adalah hati." (HR. Bukhari dan Muslim)
Menjaga hati dari penyakit seperti iri, dengki, sombong, dan riya menjadi prioritas utama dalam perjalanan ruhani selama bulan haram ini. Inilah saatnya kita memperbaiki niat, memperkuat keikhlasan, dan meningkatkan kecintaan kepada Allah.
BACA JUGA:Merawat Iman Setelah Ramadhan: Tugas Sepanjang Tahun
Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa Bulan Dzulqa’dah bukan bulan yang kosong makna, melainkan bulan yang diberkahi dengan kehormatan dan keagungan dari Allah Swt. Ia menjadi ruang bagi umat Islam untuk rehat dari hiruk-pikuk dunia dan kembali kepada Allah dengan kesungguhan hati. Menyambut Dzulqa’dah berarti membuka lembaran baru dalam kehidupan spiritual, memperbanyak amal, dan menahan diri dari segala bentuk dosa.
Marilah kita sambut bulan Dzulqa’dah dengan hati yang terbuka, jiwa yang bersih, dan tekad untuk menjadi hamba yang lebih baik. Jadikan bulan ini sebagai batu loncatan untuk menyongsong bulan Dzulhijjah yang penuh keutamaan. Jangan biarkan waktu berlalu tanpa makna. Karena sesungguhnya, kesempatan untuk berubah dan mendekat kepada Allah senantiasa terbuka bagi mereka yang bersungguh-sungguh. (djl)
Sumber: