IPMI Manufaktur Indonesia 47,4 atau Masih Berada di Zona Kontraksi pada Mei 2025

IPMI Manufaktur Indonesia  47,4 atau Masih Berada di Zona Kontraksi pada Mei 2025

ilustrasi PHK--

 

JAKARTA, Radarseluma.Disway.id - PMI Manufaktur Indonesia Mei 2025 tercatat sebesar 47,4 meningkat dibandingkan PMI April 2025 sebesar 46,7.

 

BACA JUGA:Idul Adha Jadi Momentum, BRI Peduli Tingkatkan Produktivitas Peternak Domba di Desa BRILiaN Sukalaksana Garut

BACA JUGA:Tetap Nyaman Selama Periode Libur Idul Adha, Nasabah BRI Tetap Dapat Bertransaksi Melalui Layanan Digital

Namun, PMI pada Mei 2025 ini masih dalam zona kontraksi, yang sudah terjadi dalam dua bulan berturut-turut. Sebelumnya, sejak Desember 2024 sampai dengan Maret 2025, PMI selalu dalam zona ekspansif.

 

S&P Global menjelaskan PMI manufaktur Indonesia mengalami kontraksi akibat ekspektasi pelemahan aktivitas produksi dan pesanan baru.

 

Penurunan tersebut disebabkan oleh ekspektasi pelemahan permintaan di dalam negeri. Selain itu, ekspektasi pelemahan permintaan dari pasar internasional. Penurunan PMI ini secara khusus menunjukan sinyal penurunan ekspor ke Amerika Serikat.

 

Akibat penurunan permintaan tersebut, produksi pun berkurang dalam 2 bulan berturut-turut.

 

Selanjutnya, perusahaan menurunkan pembelian bahan baku. Perusahaan mengurangi jumlah persediaan bahan input dan barang jadi, selain dengan memanfaatkan stok yang masih tersedia untuk menyelesaikan produksi dan memenuhi pesanan.

Sumber: