Tekanan di Pasar Valuta Asing Menurun, Tarif AS Mulai Ada Kesepakatan

Tekanan di Pasar Valuta Asing Menurun, Tarif AS Mulai Ada Kesepakatan

dollar as--

 

JAKARTA, Radarseluma.Disway.id - Gejolak di pasar valuta asing global menurun merespons kesepakatan tarif AS

Dalam sepekan terakhir hingga pertengahan Mei 2025, nilai tukar rupiah menunjukkan penguatan terhadap USD menuju ke kisaran level 16.400. Penguatan ini terjadi seiring dengan membaiknya sentimen global serta respons positif pasar terhadap kesepakatan tarif AS dengan sejumlah negara.

BACA JUGA:Ferrari F80: Supercar Futuristik Buatan Italia Seharga Rp60 Miliar, Hanya Diproduksi 120 Unit

BACA JUGA:Bugatti Chiron Profilee Mobil Berkelas Tinggi Populer, Harga Selangit Menjadi Pilihan Utama di Dunia Otomotif

Kesepakatan dagang sementara antara AS dan Tiongkok pada awal Mei 2025 berhasil meredakan eskalasi perang dagang yang telah berlangsung selama beberapa bulan terakhir. 

 

Kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) mendukung stabilitas rupiah. 

Dari sisi domestik, kebijakan pemerintah dalam memperkuat likuiditas melalui peningkatan penempatan Devisa Hasil Ekspor (DHE) serta pertumbuhan uang beredar (M2) yang positif turut memberikan dukungan terhadap nilai tukar rupiah. Namun, tantangan dari sisi domestik tetap ada, seperti defisit transaksi berjalan yang meningkat dan penurunan Indeks Kepercayaan Konsumen, yang mencerminkan tekanan pada perekonomian domestik. Sementara itu, BI masih melanjutkan kebijakan triple intervention dan optimalisasi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI untuk menarik kembali aliran dana asing.

 

Penguatan rupiah memberikan dampak positif bagi perekonomian domestik. 

Momen apresiasi rupiah dapat mengurangi tekanan inflasi melalui penurunan biaya impor barang konsumsi dan bahan baku industri, sehingga membantu menjaga stabilitas harga di pasar domestik. Kondisi ini juga memberikan ruang bagi BI untuk menurunkan suku bunga acuannya sehingga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kredit dan konsumsi.

BACA JUGA:Bangun Fasilitas UMKM Center, BSI Mitra Strategis Pertumbuhan Bisnis UMKM

BACA JUGA:Sampai Q1-2025, Realisasi Belanja Bansos dan Subsidi Sudah Rp 71,3 triliun

Sumber:

Berita Terkait