Hubungan Bisnis Hong Kong dan Kuwait Ditingkatkan
Kepala Eksekutif HKSAR John Lee (ketiga dari kiri) menyaksikan pertukaran perjanjian yang dicapai antara departemen pemerintah, perusahaan, dan lembaga dari Hong Kong, Tiongkok Daratan, dan Kuwait.--
HONG KONG SAR Radarseluma.Disway.id - Delegasi lebih dari 50 pemimpin bisnis dari Hong Kong dan Tiongkok Daratan, dipimpin Kepala Eksekutif Daerah Administratif Khusus Hong Kong (HKSAR) John Lee, mengakhiri kunjungan yang bermanfaat ke Kuwait kemarin (14 Mei), mencapai serangkaian kesepakatan bilateral dan membuka jalan bagi hubungan yang lebih dekat antara Hong Kong dan Timur Tengah.
BACA JUGA:Investasi 130 Triliun LG di Indonesia Batal, Namun Tetap Produksi Baterai
BACA JUGA: Rakor Lintas K/L Terkait Perubahan Perpres 43/2022, Pemuda Pegang Peran Strategis Pembangunan Bangsa
"Kami di sini untuk lebih memahami peluang bisnis dan investasi Kuwait. Untuk mengeksplorasi bagaimana Hong Kong, Tiongkok Daratan, dan Kuwait, bekerja sama, dapat menciptakan peluang bersama jangka panjang," kata Tn. Lee kepada hampir 300 pemimpin bisnis lokal yang menghadiri jamuan makan siang bertema "Bermitra untuk Sukses – Hong Kong sebagai 'Penghubung Super' dan 'Penambah Nilai Super'".
Pada jamuan makan siang tersebut, berbagai departemen pemerintah, perusahaan, dan organisasi dari Hong Kong, Tiongkok Daratan, dan Kuwait saling bertukar dan mengumumkan 24 nota kesepahaman (MOU) dan perjanjian kerja sama, yang mencakup berbagai bidang seperti ekonomi dan perdagangan, investasi, layanan keuangan, teknologi, kerja sama hukum, pengurusan dan arus kargo, penerbangan, pendidikan pasca-sekolah menengah, dan olahraga. Nota kesepahaman ini mencakup nota kesepahaman baru yang ditandatangani antara Otoritas Bandara Hong Kong dan Kuwait Airways, yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas penerbangan antara kedua wilayah tersebut.
BACA JUGA:Khofifah Indar Parawansa Tolak Usulan Jadi Ketua Umum PPP di Muktamar 2025, Ini Alasannya!
Bapak Lee selanjutnya mengumumkan bahwa, mulai 15 Mei Uni Emirat Arab akan memberikan Hong Kong akses bebas visa selama 30 hari, sementara Oman akan memperpanjang periode bebas visanya dari 10 menjadi 14 hari.
Hong Kong tengah menjajaki hubungan yang lebih erat dengan Dewan Kerjasama Teluk (GCC), yang saat ini juga mencakup Kuwait yang memegang jabatan presiden. Tn. Lee mengatakan negara tersebut memiliki pengaruh yang signifikan dalam pembangunan kawasan tersebut.
Sumber: