Kasus Penembakan di PT ABS, Petani Korban Penembakan Lapor ke Polisi
Petani Pino melapor ke Polres BS--
BENGKULU SELATAN, Radarseluma.Disway.id - Kasus penembakan di PT. ABS terhadap petani, akhirnya bergulir ke ranah hukum. Forum Masyarakat Pino Raya (FMPR) mengungkapkan, 5 petani Pino yang diduga ditembak oleh petugas keamanan PT Agro BENGKULU SELATAN (ABS) melapor ke polisi. Laporan resmi para petani Pino Raya telah disampaikan ke Mapolres BENGKULU SELATAN, Kamis 27 November 2025.
BACA JUGA: 34 Korban Tewas Akibat Bencana Alam di Sumut, Banjir Bandang dan Longsor
BACA JUGA: Seluma Raih Penghargaan Nasional Pendataan Keluarga Tercepat
Petani dari FMPR yang menjadi korban penembakan di Bengkulu Selatan, secara resmi menempuh jalur hukum dengan membuat Laporan Polisi di Polres Bengkulu Selatan.
Laporan ini dibuat menyusul insiden penembakan yang terjadi pada hari sebelumnya, Senin, 24 November 2025, sekitar pukul 14.00 WIB. Peristiwa tersebut melibatkan petani dengan tim pengamanan dari PT. ABS, yang berujung pada penembakan.
Ketua FMPR Edi Hermanto, membenarkan pihaknya telah melaporkan kasus penembakan petani ke polisi. Laporan yang telah terdaftar dengan Laporan Polisi Nomor : LP/B/172/XI/2025/SPKT/POLRES BENGKULU SELATAN/POLDA BENGKULU tanggal 25 November 2025 pukul 23.58 WIB.
Laporan tersebut menurutnya berfokus pada dugaan tindak pidana Penganiayaan Berat (Pasal 351 KUHP) serta dugaan tindak pidana menguasai dan mempergunakan senjata api tanpa hak (Pasal 1 ayat (1) UU Darurat RI Nomor 12 Tahun 1951).
Terduga pelaku penembakan diidentifikasi sebagai karyawan PT ABS, Apriki Hardiarta alias Riki (39).
"Yang melaporkan: saya (Edi Hermanto) yang lain (Buyung Syarifudin, Suhardin, Edi Susanto, Linsurman) belum pulih (luka tembak)," terang Edi Hermanto kepada RB Kamis, 27 November 2025.
Dengan adanya laporan ini para korban sebut Edi bisa mendapatkan perlindungan hukum. Sebab para petani tersebut merasa menjadi korban ulah dari PT ABS yang ada di Kecamatan Pino Raya.
Terlebih lagi karyawan PT tersebut memiliki senjata api dan melakukan penembakan terhadap petani.
"Soal penembakan dan Senjata api (yang kami laporkan)," ujarnya.
Sumber: