Hikmah Mempelajari Sepuluh Tanda Besar Kiamat: Meneguhkan Iman di Tengah Fitnah Akhir Zaman
Jumat 05-12-2025,13:58 WIB
Reporter : juliirawan
Editor : juliirawan
Radarseluma.disway.id - Mempelajari tanda-tanda besar Kiamat bukanlah untuk menghadirkan rasa takut yang melemahkan, tetapi untuk membangunkan hati agar sadar bahwa kehidupan dunia hanyalah perjalanan singkat sebelum menuju kampung akhirat. Dalam Islam, keyakinan terhadap hari akhir merupakan bagian dari rukun iman. Karena itu, memahami peristiwa-peristiwa besar menjelang Kiamat adalah bentuk kesiapan mental, spiritual, dan moral seorang Muslim.
Allah SWT berfirman tentang kepastian Hari Kiamat:
اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۚ لَيَجْمَعَنَّكُمْ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ لَا رَيْبَ فِيْهِ ۗ وَمَنْ اَصْدَقُ مِنَ اللّٰهِ حَدِيْثًا
Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Dia pasti akan mengumpulkan kalian pada Hari Kiamat yang tidak diragukan lagi. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?” (QS. An-Nisa: 87)
Karena pentingnya, para sahabat pun bertanya kepada Rasulullah SAW tentang kondisi-kondisi akhir zaman,
sebagaimana dalam hadits:
عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ قَالَ: كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُونَ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ عَنِ الْخَيْرِ، وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنِ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي
Artinya: “Manusia biasa bertanya kepada Rasulullah SAW tentang kebaikan, sedangkan aku bertanya tentang keburukan karena aku khawatir keburukan itu menimpaku.” (HR. Bukhari)
Hadits ini menunjukkan bahwa mempelajari tanda-tanda akhir zaman adalah sikap yang dianjurkan agar seorang Muslim tidak terperangkap dalam fitnah-fitnah besar yang akan muncul.
Hikmah Mempelajari Sepuluh Tanda Besar Kiamat
1. Menyadarkan bahwa dunia hanyalah sementara
Allah SWT mengingatkan bahwa dunia bukan kehidupan sejati:
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Artinya: “Kehidupan dunia itu hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Ali Imran: 185)
Memahami tanda-tanda besar Kiamat membantu manusia melepaskan diri dari keterikatan berlebih kepada dunia, materi, dan hawa nafsu.
2. Menumbuhkan rasa takut sekaligus harapan kepada Allah
Rasa takut yang benar adalah rasa takut yang mendekatkan seorang hamba kepada Allah. Fitnah besar seperti Dajjal adalah ancaman dahsyat, namun turunnya Nabi Isa AS menjadi kabar gembira bahwa pertolongan Allah pasti datang.
Kiamat mengajarkan keseimbangan: takut terhadap murka Allah sekaligus berharap pada rahmat-Nya.
3. Mendorong umat Islam memperbaiki akhlak
Tanda-tanda besar seperti Dajjal, Ya’juj dan Ma’juj, serta kekacauan moral dunia mengingatkan bahwa rusaknya akhlak adalah awal bencana.
Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad)
Dengan mempelajari tanda-tanda Kiamat, seorang Muslim sadar bahwa keselamatan akhirat sangat ditentukan oleh kualitas akhlaknya.
BACA JUGA:10 Tanda Besar Kiamat Menurut Hadits Shahih: Uraian Lengkap, Dalil, dan Penjelasannya
4. Memperkuat keyakinan terhadap kebenaran Al-Qur’an dan Sunnah
Sebagian tanda telah tampak dalam skala kecil seperti:
• kemajuan teknologi,
• globalisasi informasi,
• kerusakan moral,
• bencana alam.
Semua ini menjadi penguat bahwa sabda Nabi SAW adalah benar dan pasti terjadi.
5. Mengajarkan kewaspadaan dan kesiapan mental
Memahami tanda-tanda Kiamat membuat seorang Muslim tidak lengah dan selalu siap dalam menghadapi fitnah.
Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَانْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ
Artinya: “Wahai orang-orang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa yang telah ia persiapkan untuk hari esok.” (QS. Al-Hasyr: 18)
Peran Umat Islam Menghadapi Tanda-Tanda Kiamat
1. Memperkuat iman dan tauhid
Fitnah paling besar adalah fitnah aqidah. Rasulullah SAW mengajarkan membaca Surah Al-Kahfi setiap Jumat sebagai pelindung dari fitnah Dajjal.
2. Berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Hadits
Di tengah fitnah, satu-satunya pedoman selamat adalah wahyu Allah. Akal saja tidak cukup menjawab gelombang kesesatan akhir zaman.
3. Memperbaiki ibadah dan memperbanyak amal saleh
Rasulullah SAW bersabda:
بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ
Artinya: “Bersegeralah melakukan amal sebelum datang fitnah-fitnah seperti potongan malam yang gelap gulita.” (HR. Muslim)
Amal hanya bermanfaat sebelum matahari terbit dari barat, salah satu tanda besar Kiamat.
4. Menjauhi maksiat dan pergaulan buruk
Kerusakan dunia menjelang Kiamat terjadi karena manusia semakin jauh dari Allah SWT. Menjaga diri dari maksiat adalah benteng awal menghadapi fitnah besar.
BACA JUGA:Fenomena Akhir Zaman: Mengapa Jumlah Wanita Lebih Banyak daripada Laki-Laki?
5. Menghidupkan dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar
Rasulullah SAW bersabda:
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى لَا يُقَالَ فِي الْأَرْضِ: اللهُ اللهُ
Artinya: “Kiamat tidak akan terjadi hingga tidak lagi disebut di muka bumi: Allah, Allah.” (HR. Muslim)
Selama dakwah masih hidup, moral umat manusia belum sepenuhnya hancur.
Pesan Moral dari Sepuluh Tanda Besar Kiamat
Dari seluruh penjelasan tentang akhir zaman, terdapat pesan moral yang kuat:
• Jangan lalai, karena dunia bukan tujuan akhir.
• Jangan sombong, sebab seluruh kekuatan manusia tidak berarti tanpa izin Allah.
• Jangan menunda tobat, karena saat matahari terbit dari barat, pintu tobat tertutup selamanya.
Jaga keluarga, karena fitnah akhir zaman bisa masuk dari berbagai arah, termasuk teknologi dan pergaulan.
Setialah pada kebenaran, karena kebenaran akan semakin samar menjelang Kiamat.
Memahami sepuluh tanda besar Kiamat bukan sekadar pengetahuan, tetapi obat hati yang mengingatkan bahwa hidup harus dijalani dengan iman dan kesadaran. Kiamat mungkin terasa jauh, namun “kiamat kecil” berupa kematian bisa datang kapan saja tanpa tanda apa pun.
Karena itu:
• Perbanyak amal saleh.
• Perbaiki akhlak dan ibadah.
• Jauhi fitnah akhir zaman.
• Jadilah penjaga agama Allah, bukan perusaknya.
Semoga artikel ini menjadi pengingat, penuntun jalan, dan inspirasi bagi seluruh pembaca Radarseluma.disway.id untuk selalu berada di jalan yang diridai Allah SWT hingga akhir hayat.
(djl)
Kategori :