Singapura menangani kargo masuk dari Asia atau Oseania, dan kargo keluar ke Amerika.
Bangkok mengelola kargo keluar ke Eropa dan berfungsi sebagai pusat multi-moda untuk meningkatkan kemampuan perdagangan Intra-Asia melalui angkutan udara regional dan truk lintas-perbatasan.
Gerbang yang beroperasi penuh, dengan fleksibilitas untuk perluasan bertahap, menawarkan rangkaian solusi lengkap, layanan door-to-door, pengurusan bea cukai, konsolidasi kargo, dan layanan angkutan udara bernilai tambah. Kemampuan berbasis teknologi, seperti platform logistik pintar, pelacakan waktu nyata, dan dokumentasi digital untuk merampingkan operasi, mendukung gerbang tersebut. Inisiatif logistik berkelanjutan, seperti kendaraan listrik untuk pra dan selama pengangkutan, rute yang dioptimalkan, dan opsi transportasi rendah emisi, juga akan terintegrasi di ketiga gerbang.
Joachim Hanssen, CEO APAC, Rhenus Air & Ocean, mengatakan, "Dengan perkembangan global terkini, termasuk strategi China +1, semakin banyak bisnis yang akan menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai bagian yang semakin penting dalam rencana logistik global mereka. Rhenus telah dan tetap berkomitmen untuk mendukung pelanggan kami di pasar yang berkembang pesat ini. Kami yakin bahwa rencana strategis kami untuk mengembangkan kapabilitas di kawasan ini, dengan meningkatkan ketahanan dan kelincahan operasional, akan memposisikan kami sebagai mitra pilihan untuk memenuhi kebutuhan perdagangan regional dan global yang terus berkembang."
BACA JUGA:Ditahan Jaksa, Kades, Sekdes dan Bendahara Desa Dusun Tengah Rugikan Negara Rp 577 Juta
Ke depannya, Rhenus akan terus mengidentifikasi peluang investasi strategis di Asia Tenggara dan kawasan APAC secara keseluruhan, sebagai bagian dari komitmennya untuk mendukung dan memfasilitasi pelanggannya secara global