SINGAPURA, Radarseluma.Disway.id – Penyedia logistik global terkemuka, Rhenus Group, terus meningkatkan investasinya di Asia Tenggara, sebagai bagian dari rencana berkelanjutan untuk memperkuat kehadirannya di koridor perdagangan utama global. Strategi China+1 juga telah memengaruhi arus kargo di Asia Tenggara, meningkatkan volume kargo, dan menciptakan permintaan yang lebih besar akan solusi logistik yang lebih tangguh, fleksibel, dan hemat biaya.
BACA JUGA:Toyota Hilux, Mobil Desain Canggih dan Mewah dengan Mesin Double Cabin Tangguh di Segala Medan
Meskipun permintaan eksternal melemah, tarif meningkat, dan ketidakpastian kebijakan terus-menerus, Asia diperkirakan akan tetap menjadi pendorong terbesar pertumbuhan global, berkontribusi sekitar 60% [1] pada tahun 2025 dan 2026. Jalur perdagangan antara Asia dan dunia juga mengalami pertumbuhan, karena produsen memprioritaskan Asia Tenggara untuk kebutuhan sumber daya mereka. Menurut IATA, volume angkutan udara, per September 2025 melihat koridor Eropa/Asia tumbuh sebesar 12,4% [2] YoY, yang mencerminkan pergeseran strategis dalam arus perdagangan menuju Asia Tenggara karena kota-kota seperti Bangkok dan Kuala Lumpur semakin penting sebagai pusat masuk dan keluar utama untuk kargo Eropa. Perdagangan antara Tiongkok dan ASEAN berjumlah 3,67 triliun yuan [3] , peningkatan YoY sebesar 9,6%, dibandingkan dengan penurunan 9,3% YoY dalam hal perdagangan Tiongkok dengan Amerika Serikat.
"Asia Tenggara merupakan area pertumbuhan utama bagi Angkutan Udara di Rhenus. Gerbang-gerbang ini merupakan inti dari rencana ekspansi terbaru perusahaan, dan lebih dari sekadar memenuhi janji global akan solusi logistik yang andal dan berpusat pada pelanggan. Gerbang-gerbang ini dirancang dengan mempertimbangkan skalabilitas, dan mengintegrasikan solusi logistik digital dan berkelanjutan terkini, untuk memberikan fleksibilitas dan efisiensi kepada pelanggan global kami," ujar Chris Bode, Wakil Presiden Angkutan Udara Global, Rhenus Air & Ocean.
Dari Asia Tenggara ke Dunia: Integrasi Strategis ke dalam koridor angkutan barang global
Pada tahun 2025, Rhenus membangun gerbang angkutan udara di pusat-pusat perdagangan utama di kawasan ini – Singapura & Thailand (Bangkok) dan dengan Malaysia yang sudah ada (Kuala Lumpur) – untuk mengoptimalkan arus kargo di Asia Tenggara dan jalur perdagangan global. Gerbang strategis ini memperkuat kehadiran Rhenus di koridor-koridor utama, termasuk (dan tidak terbatas pada):
BACA JUGA: KUA-PPAS 2026 Seluma Direvisi, Sempat Tak Masukkan Pokir DPRD
Kuala Lumpur memfasilitasi kargo masuk dari Eropa dan kargo keluar ke Oseania.