BACA JUGA:Malaikat Zabaniyah: Penjaga Neraka yang Keras dan Tegas
Kesempatan Taubat Sebelum Terlambat
Meskipun neraka begitu mengerikan, Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Pintu taubat selalu terbuka selama nyawa belum sampai di tenggorokan dan matahari belum terbit dari barat.
Allah SWT berfirman:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Artinya: “Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”.(QS. Az-Zumar: 53)
Ayat ini menjadi harapan besar bagi setiap hamba yang pernah terjerumus dalam dosa, bahwa Allah selalu membuka jalan kembali menuju ampunan-Nya.
Hakikat neraka dalam Islam adalah tempat pembalasan yang nyata, bukan perumpamaan atau sekadar ancaman. Ia adalah tempat bagi mereka yang berpaling dari Allah dan menolak kebenaran. Neraka menjadi bukti bahwa keadilan Allah itu sempurna tidak ada kejahatan yang tidak dibalas, dan tidak ada amal kebaikan yang sia-sia.
Bagi orang beriman, peringatan tentang neraka ini seharusnya menjadi motivasi untuk terus memperbaiki diri, menjauhi maksiat, dan memperbanyak amal shalih. Sebab, hanya dengan rahmat Allah dan amal ketaatanlah seseorang dapat selamat dari panasnya api neraka.
اللهم أجرنا من النار وادخلنا الجنة برحمتك يا أرحم الراحمين
Artinya: “Ya Allah, lindungilah kami dari siksa api neraka dan masukkanlah kami ke dalam surga-Mu dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Maha Penyayang di antara para penyayang.” (djl)