“Pasar Seni ITB merupakan representasi nyata dari sinergi anara kreativitas, teknologi, dan inklusivitas. Sebagai bank yang tumbuh bersama masyarakat, Melalui ajang ini, kami berharap dapat menginspirasi lebih banyak anak muda untuk berani berekspresi, berinovasi, dan berkontribusi bagi kemajuan negeri,” lanjutnya.
Sebagai bagian dari dukungannya, Bank Mandiri juga memberikan kemudahan transaksi digital bagi pengunjung Pasar Seni ITB 2025. Melalui berbagai kanal pembayaran, seperti QRIS Livin’ by Mandiri, Mandiri Debit, Mandiri Kartu Kredit, dan Mandiri e-Money, pengunjung dapat bertransaksi dengan cepat dan nyaman di seluruh area acara.
Selain itu, Bank Mandiri menghadirkan promo eksklusif berupa potongan Rp10.000 untuk pembelian tiket wahana interaktif di fitur Sukha dalam aplikasi Livin’ by Mandiri. Adapun wahana yang dirancang memberikan pengalaman seni yang imersif, inovatif, dan menyenangkan adalah Wahana Dobrak, Wahana Belak Belok, Wahana Immersive Room, Wahana Tendang ke Kandang, dan Wahana Lorong Gorong.
Keterlibatan Bank Mandiri di Pasar Seni ITB 2025 juga menjadi bagian dari semarak perayaan HUT ke-27 Bank Mandiri, yang puncaknya akan digelar di Trans Studio Mall & Trans Convention Center, Bandung pada 25–26 Oktober 2025 yang dikemas dalam event bertajuk Livin’ Fest 2025.
Ketua Umum Pasar Seni ITB 2025, Zusfa Roihan mengungkapkan tujuan Pasar Seni ITB 2025 adalah menjadi ruang pertemuan antara kreativitas, teknologi, dan masyarakat. “Melalui tema ‘Setakat Lekat’, kami melihat adanya realitas baru di mana dunia digital dan dunia nyata bukan lagi dua hal yang terpisah, melainkan saling menguatkan dalam membentuk pengalaman seni kontemporer.” ujar Zusfa.
Kurasi karya dilakukan secara ketat dengan melibatkan elemen masyarakat dari berbagai disiplin ilmu di ekosistem ITB. Hal ini untuk memastikan setiap karya yang tampil memiliki kualitas dan relevansi dengan isu seni masa kini.
Salah satu pelaku seni yang turut hadir, Isa Perkasa menyebut Pasar Seni ITB sebagai momentum penting bagi kolaborasi dan inovasi seni di Indonesia.
“Pasar Seni ITB 2025 bukan sekadar pameran karya, tetapi laboratorium kreatif di mana kami bisa bereksperimen lintas medium. Teknologi bukan ancaman bagi seni, tapi jembatan untuk memperluas dialog antara seniman dan publik,” tutur Isa.