Bandung, Radarseluma.Disway.id – Keberadaan transportasi massal di Kota Bandung saat ini, seperti halnya Light Rail Transit (LRT) sudah sangat mendesak. ini akibat kemacetan lalulintas di kota ini yang sudah sangat parah.
Bahkan TomTom Traffic Index 2024 menempatkan Kota Bandung sebagai kota termacet nomor 12 di dunia pada tahun 2024 dan menempatkannya sebagai kota termacet di Indonesia.
BACA JUGA: JAFF Market Buka Pendaftaran untuk JAFF Future Project dan JAFF Content Market
BACA JUGA:Ikut Kebutuhan Konsumen, Gunakan Qris BRI Permudah Transaksi
Kemacetan terjadi karena pemanfaatan transportasi massal di Kota Bandung masih kecil dibanding masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi, baik mobil maupun sepeda motor.
Walau sudah mendesak, kelanjutan perkembangan proye LRT di Cekungan Bandung belum ada perkembangan terbaru. Bahkan, kabarnya akan mengalami kemunduran.
Walaupun proyek ini dinilai sebagai proyek investasi unggulan yang akan ditawarkan kepada investor di ajang West Java Investment Summit atau WJIS 2025 yang akan dilaksanakan pada November 2025.
Wisata Bandung Sebenarnya proyek LRT Kabupaten Bandung merupakan bagian dari jaringan proyek LRT Bandung Raya atau LRT Cekungan Bandung, yang akan terkoneksi antara Kota Bandung dengan kota/kabupaten di sekitarnya yakni Kabupaten Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang.
Alasan Kebutuhan Mendesak Proyek LRT Bandung Raya Dalam Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Aksi Ekologi dan Emansipasi Rakyat (AEER) pada September 2023, dipaparkan bahwa Pemerintah Kota Bandung telah menentukan sejumlah rute dalam pembangunan proyek perkeretaapian transportasi berbasis rel atau Light Rail Transit (LRT).
BACA JUGA: Bahasa Serawai Daerah Seluma, Segera Masuk Kurikulum! Jadi Muatan Lokal