JAKARTA, Radarseluma.Disway.id - Pembangunan dan pengembangan infrastruktur kendaraan listrik, menjadi elemen penting dalam mendukung percepatan transisi elektrifikasi di Indonesia. Serta harus erdistribusi i seluruh wilayah Indonesia. Pertumbuhan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia memang terus tumbuh dan mulai mereta.
BACA JUGA: Walikota Irup HUT RI ke-80, Kobarkan Semangat Nasionalisme
BACA JUGA:Toyota Kijang Innova Desain Canggih dan Mewah dengan Fitur Sistem Otomatis
Disampaikan Plt. Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ida Nuryatin Finahari, hingga Juli 2025 jumlah SPKLU telah mencapai 4.186 unit yang tersebar di 2.789 lokasi. Selain itu, fasilitas Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) juga telah dibangun sebanyak 1.902 unit.
Ida menjelaskan bahwa roadmap pengembangan SPKLU telah disusun hingga tahun 2030 dengan fokus pada pemerataan distribusi, diversifikasi teknologi pengisian, serta kewajiban pembangunan fasilitas di daerah dengan tingkat kepadatan penduduk rendah.
Meski demikian, Ida menegaskan pentingnya aspek keselamatan ketenagalistrikan dalam pengembangan SPKLU, baik yang bersifat komersial, privat, maupun fasilitas swap baterai. Setiap instalasi diwajibkan memiliki Sertifikat Laik Operasi (SLO) dan memenuhi standar produk yang berlaku.
“Kami ingin pertumbuhan kendaraan listrik juga diiringi dengan jaminan keselamatan. Jangan sampai karena ingin cepat berkembang, aspek keselamatan justru terabaikan,” ujarnya.
BACA JUGA:SUNRATE Memperoleh Lisensi Bisnis Pembayaran di Tiongkok
BACA JUGA:Usaha Terbantu dengan BRImo, Transaksi Harian Jadi Lebih Mudah dan Cepat