BACA JUGA: Gandeng Kemendikdasmen, BSI Perkuat Literasi keuangan di Dunia Pendidikan
Obligasi:
Untuk menutupi kebutuhan dana terkait proyek Whoosh, WIKA terpaksa menerbitkan obligasi, yang menambah beban keuangan perusahaan.
Defisit Pendapatan:
Pendapatan dari Whoosh diperkirakan belum mampu menutupi biaya operasional, termasuk beban bunga, sehingga terjadi defisit.
Danantara, melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), akan mengambil langkah restrukturisasi utang untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) guna mengatasi kerugian yang dialami oleh BUMN karya yang terlibat. Restrukturisasi ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah keuangan yang membebani proyek Whoosh, termasuk utang operasional dan investasi.
Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria mengatakan, Danantara akan menyiapkan solusi pembayaran utang dan penyehatan perusaahaan BUMN yang tergabung dalam konsorsium Whoosh.
BACA JUGA:Toyota Hilux Mobil Ternama dan Canggih di Indonesia, Desain Double Cabin Mampu di Segala Medan
BACA JUGA: WR Supratman, Sang Jurnalis Pencipta Lagu Indonesia Raya
Restrukturisasi Utang:
Danantara akan melakukan restrukturisasi utang Whoosh untuk mengurangi beban keuangan proyek, terutama bagi BUMN karya yang terlibat dalam konsorsium.
Tidak Mengganggu KAI: